PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Polemik pembangunan Tugu ‘The Sea of Sand’ di kawasan wisata Gunung Bromo, terus bergulir. Tidak hanya komunitas Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia (MFI) yang mengecam, sejumlah pengujung juga keberatan dengan pembangunan tugu tersebut.
Agustian, salah satu pengujung wisata Gunung Bromo asal Surabaya, mengaku tidaks setuju dengan pembangunan tugu yang didirikan oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) itu. selain mengahalangi pemandangan, juga mengurangi kesakralan kawasan tersebut.
“Menurut saya, membuat wisatanya jelek. Tugu itu tidak hanya membatasi pemandangan kami ke Gunung Bromo dan Bukit Teletubbies, juga mengurangi kesakralannya,” ujarnya, Sabtu (14/10/2017).
Ditengah polemik yang masih belum ada penyelesaian, komunitas Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia (MFI) melalui Sigit Pramono, telah mengirim surat terbuka kepada Kementerian Pariwisata RI, meminta dua tugu yang didirikan TBNTS dibongkar.
Berikut isi surat tersebut,
Sebuah keprihatinan:
Kepada Yth. Bapak Hiramsyah
Kementerian Pariwisata RI
Aww. Selamat pagi Pak Hiramsyah, semoga Bapak selalu sehat.
Pak mohon bantuan Bapak untuk menyampaikan protes keras kami atas nama Sahabat Bromo, dan Masyarakat Fotografi Indonesia (termasuk kalangan fotografer landscape) atas tindakan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, yang telah membangun tugu besar di laut pasir Bromo dan padang Savannah Bromo.
Mohon protes keras kami ini diteruskan kepada YTH Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Menteri Pariwisata.
Mengingat bahwa Bromo adalah salah satu dari 10 destinasi wisata bertaraf internasional kami menyarankan agar pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mampu mengelolanya dengan standar pengelolaan taman nasional yang benar, berstandar internasional.
Pembangunan tugu nama semacam ini sama sekali tidak menambah keindahan Bromo justru membuat jelek foto-foto panorama alam yang diambil di sana.
Satu hal yang jelas pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya menghamburkan uang saja. Padahal uang itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misal menambah jumlah toilet di kawasan Bromo.
Kalau untuk tempat wisata buatan manusia (man made) seperti Ancol, Taman Safari dll, kami tidak keberatan bila pengelolanya membangun tugu nama di lokasi.
Adapun Bromo adalah tempat wisata yang merupakan anugerah Tuhan yang indah sehingga sama sekali tidak perlu dibangun tugu nama di sana.
Kami memohon agar Presiden atau Pemerintah (dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pariwisata) segera memerintahkan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru membongkar tugu nama yang telah mereka bangun di kawasan Bromo.
Hormat kami
Sigit Pramono
Atas nama Sahabat Bromo dan
Masyarakat Fotografi Indonesia
(dies/ela).
Tinggalkan Balasan