PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Tugu ‘The Sea of Sand’ di kawasan wisata Gunung Bromo, diprotes oleh komunitas Sahabat Bromo dan Masyarakat Fotografi Indonesia (MFI). Dua komunitas ini protes, karena bangunan tugu, dianggap merusak estetika dan menghalangi pengunjung mengabadikan panorama alami Gunung Bromo.
Dalam surat terbuka yang beredar di media sosial, Ketua Dewan Pembina MFI, Sigit Pramono menyebut bahwa pembangunan tugu nama semacam itu sama sekali tidak menambah keindahan Bromo, justru membuat jelek foto-foto panorama alam yang diambil di sana.
“Satu hal yang jelas, pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru hanya menghamburkan uang saja. Padahal uang itu bisa digunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat, misal menambah jumlah toilet di kawasan Bromo,” kecamnya.
Pantauan dari PANTURA7.com Sabtu (14/10/2017), tugu tersebut berjumlah dua bangunan, yakni di area lautan pasir dan kawasan bukit teletubbies. Warna bangunan terlihat mencolok dengan latar warna coklat dan warna tulisan kolaborasi orange dan biru.
“Kalau untuk tempat wisata buatan manusia (man made) seperti Ancol, Taman Safari dan lain-lain, kami tidak keberatan bila pengelolanya membangun tugu nama di lokasi. Adapun Bromo adalah tempat wisata yang merupakan anugerah Tuhan yang indah sehingga sama sekali tidak perlu dibangun tugu nama di sana,” paparnya.
Surat terbuka yang diposting Sigit Pramono ke akun fesbuknya pada Jum’at (13/10/2817) itu, ditujukan untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pariwisata, selaku kementerian yang menaungi TNBTS, selaku pengelola wisata kawasan Gunung Bromo. (dies/ela).
Tinggalkan Balasan