PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menyambut hari santri nasional (HSN) tahun 2017, Santri Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, beradu kreativitas dalam lomba majalah dinding (Mading) tiga dimensi, Jum’at (20/10/2017).
Sebanyak 15 kelompok peserta dari utusan masing-masing lembaga pendidikan, mulai dari Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA) dan yang sederajat, berlomba menjadi yang terbaik, dalam lomba yang diprakarsai Pengurus Komisariat IPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong, di halaman pesantren setempat.
Adinda Febriani Saputri (14), salah satu siswa dari kelompok MTs Zainul Hasan menyebut, tidak mudah baginya untuk membuat mading yang sesuai dengan ketentuan panitia. Pasalnya, tema yang ditentukan panitia cukup kompleks, yakni ‘Santri Mandiri, Jauhi Radikalisme, Narkoba & Peka Dunia Internet, NKRI Hebat’.
“Untuk membuatnya kami butuh waktu dua hari, bukan karena ingin juara semata tapi kami ingin mading yang kami buat benar-benar representatif dengan tema yang ditetapkan panitia,” kata siswi asal Sidotopo Surabaya ini.
Lomba mading ini, lanjut Adinda, secara umum bagus untuk mengasah bakat dan memompa semangat santri dalam dunia tulis menulis. “Menurut saya bagus, jadi momentum hari santri tidak hanya upacara, ada olah kemampuan yang akan membantu kami kedepannya,” paparnya.
Mading karya santri ini, nantinya akan diseleksi oleh dewan juri berdasarkan kesesuaian tema, desain, bahan dasar dan presentasi perwakilan kelompok kepada dewan juri. Tiga pemenang, akan diumumkan seusai upacara HSN di Pesantren Zainul Hasan, Minggu (22/10/2017) mendatang.
“Yang kita tekankan dalam penilaian pemenang adalah kesesuaian tema, desain dan bahan dasar yang mereka gunakan. Semakin ekonomis barang yang digunakan, tentu semakin tinggi nilainya. Kalau presentasi, bisa jadi mereka sudah menghafal duluan,” ujar Luthfi Hidayat, salah satu dari tiga juri yang didatangkan panitia.
Mohammad Hendra, Ketua Majelis Pembina IPNU Pesantren Zainul Hasan Genggong mengatakan, lomba mading ini merupakan yang kedua sepanjang perayaan hari santri nasional. “Tujuannya mencari minat dan bakat santri dalam dunia tulis menulis. Kalau soal nasionalisme, pastinya jangan diragukan lagi kecintaan santri kepada NKRI,” tandasnya. (lut/arf).
Tinggalkan Balasan