Menu

Mode Gelap
Terkuak! Pembacokan di Winongan Dipicu Sengketa Tanah Warisan Kesaksian Perangkat Desa, CT Sudah 2 Tahun jadi Pemuas Nafsu Ayah Tiri Dua Warga Winongan Dibacok Tetangga Bejat! Pria di Bantaran Gagahi Anak Tiri hingga Berbadan Dua Motor Karyawan Toko HP Dimaling, Pelaku Pura-pura Pinjam untuk Ambil Uang Muhammadiyah Lumajang Luncurkan Layanan Ojek Online hingga Servis Kendaran dan Elektronik

Pendidikan · 23 Feb 2018 16:58 WIB

Keren!! Sekolah Ini Sulap Sampah Jadi Batako Warna-warni


					Keren!! Sekolah Ini Sulap Sampah Jadi Batako Warna-warni Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA.com, Berawal dari coba-coba, siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolingggo, berhasil menciptakan batako (paving block) berbahan dasar sampah plastik.

Inovasi ini juga didukung dengan sumber daya alam (SDA) sampah yang melimpah dari lingkungan sekolah dan masyakarat sekitar. Sampah-sampah yang terkumpul, disimpan dalam BANK SAMPAH ISTIMEWA milik sekolah.

Salah satu inisiator batako sampah, Nanang Isharianto mengatakan, ide ini bermula saat dirinya melihat sampah yang berserakan di halaman sekolah. Sadar akan hal itu, pelajar asal Malang ini kemudian berinisiatif untuk mengumpulkan sampah lalu dikelola menjadi barang layak jual.

Siswa dan warga mengais sampah plastik, yang menjadi bahan dasar pembuatan batako. (maf)

“Awalnya sekedar coba-coba mas, karena abuya (Ayah_red) dulu pernah punya rencana mau membeli batako, jadi saya upayakan membuat batako dari sampah plastik saja. Alhamdulillah sekarang bisa jadi seperti ini,” ujar Nanang bangga, Jum’at (23/2/2018).

Selain ekonomis, kata Nanang, pengelolaannya pun cukup mudah. Sampah plastik yang telah disortir, direbus hingga mendidih lalu dicetak dengan diameter 20 sentimeter dan ketebalan 6 sentimeter. “Bobot batakonya 1 Kg dengan harga jual Rp 15 ribu per biji,” imbuhnya.

Produksi batako ini, jelas Nanang, mendongkrak pendapatan masyarakat sekitar. Sebab, sekolah memberikan kompensasi tinggi bagi warga yang hendak setor sampah. “Kami hargai Rp 500 perkilogram untuk sampah plastik. Untuk sampah botol plastik, kami berikan kompensasi sebesar Rp 3 ribu perkilogramnya,” Nanang menambahkan.

Batako warna-warni yang diproduksi oleh siswa MTs. Zainul Hasan Genggong Probolinggo. (maf)

Dalam sehari, satu siswa menurut Nanang, mampu memproduksi 5 -6 biji batako. Sementara untuk menambah daya tarik, batako siap jual dicat dengan aneka warna mencolok, bahkan dilengkapi motif garis pada bagian tengah. “Biar tambah keren mas,” cetusnya.

Kepala MTs Zainul Hasan, KH. Moh. Hasan Naufal menyebut, pengelolaan sampah menjadi komoditas bangunan merupakan wujud kepedulian sekolah dalam mengembangkan lingkungan yang asri dan ramah. Selain itu, jugga mengasah kreatifitas siswa menjadi lebih produktif.

“Harapan saya kedepan, bukan hanya paving tapi juga produk-produk lain mampu kita produksi dengan sistem daur ulang sampah. Kita juga berusaha mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai jual tinggi namun ramah lingkungan,” tandas Kiai Hasan Naufal. (maf//arf).

Artikel ini telah dibaca 92 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Cegah Terulangnya Kasus Supriyani, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pasuruan Siap Dampingi Guru

5 November 2024 - 16:14 WIB

Cegah Perundungan, Kejaksaan Negeri Kota Probolinggo Masifkan Pendidikan Hukum ke Pelajar

7 Oktober 2024 - 16:49 WIB

Tingkatan IPM dan Kesejahteraan, Guru Madrasah se-Kabupaten Probolinggo Sepakat Menangkan Gus Haris – Ra Fahmi

7 September 2024 - 20:48 WIB

Top! 13 Kontingen Pelajar Harumkan Nama Lumajang di Olimpiade Nasional

22 Agustus 2024 - 16:44 WIB

Duh! 5.848 Pelajar di Lumajang Putus Sekolah

16 Agustus 2024 - 19:38 WIB

Bahayakan Siswa, DPRD Kabupaten Probolinggo Kecam Pembiaran Kerusakan SDN Bimo 

8 Agustus 2024 - 20:55 WIB

Siasat Pemkab Lumajang Sejahterakan Guru non-NIP, Honor Dicairkan dengan Skema Peningkatan Kompetensi

7 Agustus 2024 - 12:11 WIB

Duh! Jumlah Penderita HIV di Lumajang Capai 2.103 Orang

6 Agustus 2024 - 19:30 WIB

Trending di Pendidikan