Menu

Mode Gelap
Jelang Dilantik, Gus Fawait Tegaskan Komitmen Siap Pimpin Jember Gelar Sidak, Panja Temukan Pupuk Subsidi Dinikmati ASN dan TNI-Polri Sebanyak 472 Atlet se-Jatim Ikuti Bupati Lumajang Archery Tournament Ngawur! Minyak Goreng Kemasan 5 Liter di Pasar Patalan Probolinggo Hanya Berisi 3,5 Liter Menuju Indonesia Emas 2025 Melalui Pendidikan Anak di Usia Dini Transisi Pemerintahan di Jember tanpa Pejabat Sekda, Dewan Buka Suara

Regional · 26 Mei 2018 08:21 WIB

Orang Ini, Sulap Serbuk Kayu Jadi Kaligrafi Cantik


					Orang Ini, Sulap Serbuk Kayu Jadi Kaligrafi Cantik Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menekuni hobi sekaligus berinvestasi, filosofi ini rupanya difahami betul oleh Kholili (39) warga Desa Jatiurip, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo. Kepiawaiannya membuat kaligrafi, ia salurkan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Namun, tak seperti karya kaligrafi kebanyakan, kaligrafi buatan alumnus STIH Zainul Hasan Genggong itu, terbilang unik. Sebab, kaligrafi yang dibuat Kholili berbahan dasar serbuk kayu, yang bagi orang lain merupakan sampah atau bahan pembakar batu bata.

Peruntungan pria dengan 3 anak ini mulai pada 2010 silam. Saat itu, iseng ia coba-coba membuat kaligrafi dengan memanfaatkan serbuk kayu yang banyak ditemui di sekitar desanya. Tak disangka, banyak orang yang justru tertarik dengan produk kaligrafi buatannya.

“Awalnya sih iseng mas, karena cuma ingin mengulangi hobi saya saat masa kecil dulu. Eh gak tahunya, berkembang terus hingga sekarang,” cerita Kholili kepada PANTURA7.com, Sabtu (26/5/2018).

Salah satu produk kaligrafi karya Kholili. (maf)

Meski tak memerlukan banyak bahan dan peralatan, namun menurut Kholili, tingkat kesulitan kaligrafi serbuk kayu justru terletak pada proses pembuatan yang memerlukan kesabaran ekstra. Selain itu, menurut dia, selera seni si pembuat mempengaruhi keindahan produk.

“Hanya memerlukan serbuk kayu mas, yang perkarungnya saya beli seharga Rp 5 ribu, lalu ada lem dan gabus. Tetapi dari proses pembuatan hingga jadi, memerlukan waktu sedikitnya dua minggu, itu yang ukuran kecil,” jelas pria yang kini menjadi tenaga pendididk di SMKN 1 Kotaanyar ini.

Berkat keuletannya, Kholili mampu mengangkat ekonomi keluarganya. Satu produk kaligrafi paling murah dipatok Rp.75 ribu, sedangkan produk termahal bisa mencapai harga Rp.3,5 juta. “Harga tergantung ukuran dan model tulisan arabnya mas,” papar dia.

Kaligrafi yang disukai warga, jelas Kholili, kebanyakan berupa lafadz Allah-Muhammad, Asmaul Husna, Alhamdulillah, Bismillah, Ayat Kursi, hingga kalimat tauhid. “Tetapi ada juga yang pesan tulisan arab secara umum atau simbol organisasi islam, seperti tulisan dan lambang NU (Nahdlatul Ulama, red)” pungkas warga Dusun Krajan 2 RT 3 RW 3 ini.

Kholili melihat kaligrafi berbahan serbuk kayu buatannya. (maf)

Meski berkembang pesat, namun bisnis kaligrafi yang ia berinama ‘Kaligrafi Kalijaga’, terkendala minimnya tenaga terampil, yang bisa memproduksi kaligrafi secara cepat dan cekatan. Hal ini, kata Kholili, untuk mengimbangi permintaan konsumen yang terus bertambah.

“Untuk saat ini kami memiliki tiga karyawan, masih kesulitan untuk nambah orang mas. Harus benar-benar berbakat, kalau tidak kita bisa dikomplain oleh konsumen. Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada pembeli yang komplain,” tutup Kholili. (*)

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Gelar Sidak, Panja Temukan Pupuk Subsidi Dinikmati ASN dan TNI-Polri

19 Februari 2025 - 19:32 WIB

Ngawur! Minyak Goreng Kemasan 5 Liter di Pasar Patalan Probolinggo Hanya Berisi 3,5 Liter

19 Februari 2025 - 19:03 WIB

Menuju Indonesia Emas 2025 Melalui Pendidikan Anak di Usia Dini

19 Februari 2025 - 18:01 WIB

Jelang Ramadan, Tim Pengendali Inflasi Daerah Probolinggo Sidak Pasar

19 Februari 2025 - 16:00 WIB

Kreatifitas Difabel Pertuni Probolinggo, Rajut Kain Perca jadi Keset Bernilai Jual Tinggi

15 Februari 2025 - 15:07 WIB

Rendang, Komoditas Ekspor yang Bakal Jadi Warisan Dunia

15 Februari 2025 - 13:59 WIB

PMK Belum Reda, Pemkot Probolinggo Targetkan Vaksin 1.600 Ekor Sapi

14 Februari 2025 - 17:20 WIB

Viral Video Jembatan Pakuniran Nyaris Ambruk, Begini Fakta Sebenarnya

13 Februari 2025 - 14:30 WIB

Dukung Pemerataan Ekonomi, KAI Daop 9 Jember Turunkan Harga Tiket KA Ijen Ekspres

11 Februari 2025 - 20:52 WIB

Trending di Sosial