Menu

Mode Gelap
Petani Pasuruan Temukan Ribuan Koin Kuno dan Guci Bertuliskan Aksara Tiongkok Di Lumajang, Penyakit DBD Banyak Ditemukan saat Musim Hujan Durian Gencono Lumajang Banyak Diburu Pecinta Durian Luar Daerah Hiace Adu Banteng dengan Truk di Paiton, Dua Nyawa Melayang Ribuan Pesepeda Meriahkan Genggong Go Green 2025, Diwarnai Penanaman Pohon Bekuk Perssu Sumenep, Persipro 1954 Tetap Gagal ke Babak 16 Besar

Regional · 16 Agu 2018 04:20 WIB

Lomba Agustusan, Santriwati Cantik Ini Mahir Baca Kitab Kuning


					Lomba Agustusan, Santriwati Cantik Ini Mahir Baca Kitab Kuning Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Peringatan Hari Kemerdekaan diwarnai beragam lomba dan pertandingan. Salah satunya yang tergolong unik berupa lomba membaca kitab kuning yang diikuti ratusan santri di Kota Probolinggo.

Lomba baca kitab kuning tersebut, dilaksanakan di Ponpes Nurul Islam Jalan Merapi Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan, Kamis (16/8/2018). Sekitar 250 santri mengikuti Musabaqah Qira’tul Kutub.

Salah satu peserta lomba, santriwati cantik menyita perhatian publik. Dia adalah Nanda Aulia Savina (15) siswi kelas 9 di SMP Nurul Islam. Tak hanya paras yang menawan, kemampuan baca kitab kuningnya tak diragukan.

Saat itu, ia membaca kitab Taisirul Kholaq (Cahaya Akhlaq) karya Hafid Hasan Mas’udi. Yakni, kitab yang secara khusus membahas tentang akhlaq. Ia mengaku deg-degan sekaligus senang bisa ikut lomba ini.

Dewan juri melakukan penilaian peserta lomba baca kitab kuning, yang digelar di halaman Ponpes Nurul Islam, Kamis (16/8/2018).

“Senang juga deg- degan ikut lomba ini, soalnya tidak ada persiapan. Agak susah bacanya karena berbeda dengan kitab lain,” kata santriwati yang akrab dipanggil Nanda ini.

Sementara itu, Pembina Yayasan Nurul Islam Ustad Mukhlas mengatakan, lomba baca kitab kuning ini merupakan bagian dari peringatan Hari Kemerdekaan kemerdekaan ke-73. Selain itu karena budaya pondok pesantren yang keseharian membaca kitab kuning.

“Lomba ini diikuti 250 santri yang sudah ada perwakilan masing-masing. Banyak kitab kuning yang dilombakan untuk dibaca. Tak hanya Agustusan, lomba baca kitab kuning juga dilakukan saat momen-momen besar,” ujar Ustad Mukhlas.

Diketahui, kitab kuning merupakan kitab khas yang biasa dijadikan landasan pondok pesantren di Indonesia.

Peserta lomba dinilai kemampuannya terkait kelancaran membaca teks berbahasa arab, mengartikannya, dan menjawab pertanyaan yang diajukan juri. Penilaian meliputi, tajwid, ilat dan nahwu shorof-nya. (*)

 

Penulis : Rahmad Soleh.
Editor : Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Petani Pasuruan Temukan Ribuan Koin Kuno dan Guci Bertuliskan Aksara Tiongkok

26 Januari 2025 - 14:34 WIB

Durian Gencono Lumajang Banyak Diburu Pecinta Durian Luar Daerah

26 Januari 2025 - 14:16 WIB

Seniman Pasuruan Tampilkan Karya Seni Bertema Ketahanan Pangan dalam Pameran di Grati

24 Januari 2025 - 15:05 WIB

Program MBG di Lumajang Tidak Diambil Dari Dana APBD

23 Januari 2025 - 13:52 WIB

MUI Probolinggo Soroti Asusila Anak dan Padepokan Dimas Kanjeng, Dibahas dalam Rakerda

22 Januari 2025 - 18:36 WIB

Perpani Lumajang Gelar Rapat Kerja dengan Pengurus Baru

21 Januari 2025 - 17:35 WIB

Jatah Pupuk di Lumajang Dikurangi, Pupuk Tak Berizin Banyak Beredar

19 Januari 2025 - 13:19 WIB

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Selama Januari – Februari Dapat Dinikmati Secara Otomatis

16 Januari 2025 - 16:08 WIB

Judol Jadi Salah Satu Faktor Kasus Penceraian di Lumajang

16 Januari 2025 - 15:37 WIB

Trending di Regional