Menu

Mode Gelap
Korupsi Dana Hibah PKBM, Pegawai Disdikbud Pasuruan Ditetapkan Tersangka Peredaran Dua Ton Pupuk Subsidi Ilegal Digagalkan, 3 Orang Ditangkap Ngaku Wartawan, Dua Oknum LSM yang Peras Kades Terancam Sembilan Tahun Penjara Jebol Tembok, Komplotan Maling Gondol 8 Ekor Kambing di Kota Probolinggo Tidak Satu Pun Desa di Lumajang Terima Dana Desa Santri di Pasuruan yang Hanyut di Sungai Ditemukan Tersangkut di Barongan

Nasional · 20 Agu 2018 10:27 WIB

TNI/Polri Tanamkan Jiwa Nasionalisme Melalui Lomba Mewarnai


					TNI/Polri Tanamkan Jiwa Nasionalisme Melalui Lomba Mewarnai Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca isu pembibitan faham radikalisme di Taman Kanak-kanan (TK) Kartika V/69, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pemkot Probolinggo, menggelar lomba mewarnai simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Senin (20/8/2018).

Dalam lomba yang di-ikuti siswa TK se-Kota Probolinggo ini, hadir perwakilan Forkopimda, seperti Dandim 0820 Probolinggo Kav Depri Rio Saransi, Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal dan Kepala Disdikpora M Maskur. Mereka berbaur dengan siswa untuk mewarnai bersama.

Kepada PANTURA7.com, Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, lomba mewarnai ini merupakan ajang memacu rasa cinta tanah air dan nasionalisme sejak dini kepada para anak didik.

“Beberapa simbol negara diwarnai seperti bendera merah putih, pancasila dan lain sebagainya Ini untuk memberikan penanaman nasionalislem kepada anak-anak sampai dewasa nanti,” tukas Alfian.

Alfian menyebut bahwa jiwa nasionalisme memang harus ditanamkan kepada generasi muda sejak dini yakni saat berada di pendidikan awal termasuk di tingkat sekolah TK. “Jika sejak dini jiwa nasionalisme ditanamkan, maka kemungkinan menjadi radikal sangat kecil,” tukas dia.

Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Kav Depri Rio Saransi menuturkan bahwa ia sangat mendukung lomba yang masih dalam nuansa kemerdekaan itu. “Jiwa nasionalisme sebagai dasar anak-anak, sangat penting untuk bekal mereka nanti dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara,” ucap Depri.

Diketahui, TK binaan Kodim 0820 Probolinggo yakni TK Kartika V/69 dikecam lantaran berbusana ala mujahid saat mengikuti pawai kemerdekaan, 18 Agustus lalu. Pakaian itu dianggap menanamkan faham radikalisme karena berwarna serba hitam dilengkapi cadar serta membawa properti senjata laras panjang. (*)

 

 

Penulis : Rahmad Soleh

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 84 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Seniman Pasuruan Tampilkan Karya Seni Bertema Ketahanan Pangan dalam Pameran di Grati

24 Januari 2025 - 15:05 WIB

Program MBG di Lumajang Tidak Diambil Dari Dana APBD

23 Januari 2025 - 13:52 WIB

MUI Probolinggo Soroti Asusila Anak dan Padepokan Dimas Kanjeng, Dibahas dalam Rakerda

22 Januari 2025 - 18:36 WIB

Perpani Lumajang Gelar Rapat Kerja dengan Pengurus Baru

21 Januari 2025 - 17:35 WIB

Jatah Pupuk di Lumajang Dikurangi, Pupuk Tak Berizin Banyak Beredar

19 Januari 2025 - 13:19 WIB

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Selama Januari – Februari Dapat Dinikmati Secara Otomatis

16 Januari 2025 - 16:08 WIB

Judol Jadi Salah Satu Faktor Kasus Penceraian di Lumajang

16 Januari 2025 - 15:37 WIB

Wadul ke DPRD, Sopir Jip Bromo Minta Loket Dipindah

15 Januari 2025 - 16:39 WIB

Siap-siap! Makan Bergizi Gratis di Kota Probolinggo Bakal Sasar 30 Ribu Siswa

13 Januari 2025 - 17:43 WIB

Trending di Pendidikan