PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Proses rehabilitasi alun-alun Kota Probolinggo berdampak pada Pedagang Kaki Lima (PKL). Omset mereka menurun drastis.
Proses rehab yang diperkirakan memakan empat bulan, membuat sejumlah calon pembeli hanya bisa berada di luar. Kondisi itu membuat sepi pengunjung.
Seperti yang disampaikan salah satu PKL, Farida (62). Sejak alun-alun direhab penghasilannya turun 50%. Dari sehari bisa Rp1.500.000, kadang hanya Rp. 750.000 sehari.
“Ya ini kan ditutup jadi banyak yang tidak ke sini, ya mengurangi omset. Kebanyakan beli rokok di sini,” ujar warga Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran, Jumat (11/10).
Sementara itu Suki, pedagang lainnya membenarkan terjadi penurunan omset penjualan. “Mau bagaimana lagi, ya sabar saja. Wong saat ini alun alunnya masih direnovasi,” ungkapnya.
Namun Suki berharap dengan dibangunnya alun alun ini nantinya bisa memberikan dampak positif kepada para PKL. “Semoga pembangunannya bisa segara selesai dan pengunjung alun-alun bisa kembali ramai,” tuturnya.
Diketahui berdasar papan informasi proyek rehabilitasi alun-alun Kota Probolinggo dilaksanakan oleh kontraktor PT Faradis Mulia Makmur. Menggunakan anggaran DAU 2019 sebesar Rp 4,8 miliar, rehab alun-alun memakan waktu 120 hari. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi