PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Festival Al-Banjari se Jawa Timur digelar oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Syekh Abdul Qodir Al Jailani (SAQA), yang berada di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Minggu (20/10).
Bertempat di halaman pondok putra Ponpes SAQA, festival yang digelar dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 ini berlangsung meriah. Gus Ahmad Abdul Qodir selaku Ketua Yayasan Syekh Abdul Qodir Al Jailani Barokah, membuka secara festival sekitar pukul 11.30 Wib.
Festival al-banjari (Fesban) ini diikuti oleh 47 grup yang masing-masing grup diisi 10 orang. Selain dari Kabupaten dan Kota Probolinggo, hadir pula sejumlah delegasi dari luar daerah diantaranya dari Kabupaten Jember, Malang dan Mojokerto.
Selain itu, ada pula perwakilan dari Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, Lumajang, Banyuwangi hingga Surabaya. Grup al-banjari Ponpes Zainul Hasan (ZAHA) Genggong Pajarakan tampil sebagai peserta pertama dalam festival musik hadrah tersebut.
Pendamping Grup Al-Banjari Ponpes ZAHA Genggong, Abdul Wafi mengatakan, grup Al-Banjari Genggong baru kali ini tampil dalam event tingkat Jawa Timur. Meski demikian, ia mengaku terkesan karena bisa berbaur dengan sesama grup al-banjari dari daerah lain, disamping saling berbagi ilmu dan pengalaman.
“Kami bisa mengambil pelajaran dari grup al-banjari luar daerah yang jarang kita jumpai di Kabupaten Probolinggo. Terlebih juri yang dihadirkan dari luar daerah yang secara otomatis, mampu memberi masukan dari kekurangan secara profesional,” kata Wafi.
Menurut Wafi, fesban layak dipertahankan di Kabupaten Probolinggo, sebagai salah satu daerah yang menjadi basis nahdliyin. “Mendengar lantunan musik modern al-banjari yang diiringi syair ulama, bisa menjadi media dakwah sekaligus renungan. Saya harap festival ini dipertahankan,” harapnya.
Penanggung Jawab Fesban 2019 Ponpes SAQA, Zainul Hasan mengatakan, panitia menargetkan 60 grup al-banjari dari Jawa Timur berpartisipasi. Tetapi setelah proses seleksi, pihaknya hanya menetapkan 47 grup yang dinyatakan lolos sebagai peserta.
“Pendaftar sebenarnya 58 peserta grup al-banjari. Namun yang masuk dalam kriteria panitia hanya 47 grup saja. Sebelas grup lainnya mengundurkan diri,” papar Hasan.
Peserta yang saat ini berlomba, jelas Hasan, merupakan grup al-banjari profesional yang sudak banyak malang melintang di berbagai festival. “Memang festival ini terbuka untuk umum, sehingga grup-grup pendatang baru banyak yang menarik diri,” ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, festival masih berlangsung. Dimulai pukul 12.00 Wib, sudah ada 24 dari 47 grup al-banjari yang tampil. Diperkirakan, festival usai pada Senin (21/10) sekitar pukul 3.00 Wib yang ditutup dengan pengumuman pemenang. (*)
Penulis : Moh Ahsan Faradies
Editor : Efendi Muhammad