Menu

Mode Gelap
Tepergok Curi Tas di Pemandian Banyu Biru, Pria ini Nyonyor Digebuki Warga Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

Pendidikan · 27 Okt 2019 09:31 WIB

GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus


					GMNI Probolinggo Siapkan Kader Cegah Radikalisme Masuk Kampus Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pemerintah akan secara gencar memberantas radikalisme termasuk yang masuk kampus. Hal itu menjadi momentum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Probolinggo.

Hal itu dilakukan saat Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) DPC GMNI Probolinggo yang dilaksanakan pada Jumat- sampai Minggu (25-27/10) di Agrowisata Universitas Panca Marga (UPM) di Desa Sumberbendo, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Diikuti puluhan anggota, KTD selama tiga hari itu bertemakan “Aktualisasi Marhaenisme dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara”. Tak hanya anggota dari mahasiswa Probolinggo, delegasi dari Malang pun juga ikuti KTD.

Pelaksana Tugas Ketua DPC GMNI Probolinggo, Riska Dayana mengatakan, pentingnya implementasi ajaran Marhaenisme dalam semua sendi kehidupan. Marhaenisme berasaskan Pancasila dinilai sebagai jurus ampuh menangkal ideologi luar khususnya radikalisme.

“Dengan KTD kali ini, para kader diharapkan lebih siap dalam pengimplementasian ajaran Marhaenisme. Banyak tantangan yang harus dihadapi, persoalan radikalisme juga mulai menyasar perguruan tinggi,” ucapnya Minggu (27/10).

Pelatihan KTD GMNI saat melangsungkan proses manajemen aksi. (Foto : Rahmad Soleh)

Ia menegaskan, pengusungan Tema Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) merupakan penegasan kader sebagai ujung tombak perjuangan bagi para kader.

Terpisah Ketua PA GMNI Probolinggo, Sukardi Mitho menekankan, para kader yang baru di-KTD lebih siap dalam menjawab tantangan zaman. Bahaya radikalisme di era teknolog semakin nyata.

“Kita tahu semakin canggih teknologi semakin besar peluang bagi siapapun terpapar radikalisme atau apapun ajaran-ajaran yang berupaya mengancam keberadaan Pancasila sebagai ideologi,” jelasnya.

Oleh karena itu, melalui KTD ini, Sukardi berpesan, bagi mahasiswa yang sudah punya bekal menjadi agen proteksi terhadap ancaman tersebut khususnya di tingkat perguruan tinggi di daaerah seperti Probolinggo. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Halal Bihalal di Pasuruan, Gus Hilman Gelorakan Semangat Pengembangan Riset dan Literasi

6 April 2025 - 19:44 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Probolinggo Jadi Proyek Percontohan Sekolah Rakyat, Mensos Gus Ipul Sambangi Bupati Gus Haris

4 April 2025 - 10:40 WIB

KAI Jember Siagakan Layanan Kesehatan untuk Penumpang Saat Arus Balik Lebaran

3 April 2025 - 12:38 WIB

Bupati Lumajang Siapkan 6 Hektar Lahan untuk Lokasi Sekolah Rakyat

1 April 2025 - 18:23 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025

30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Eks Kantor Pemkab Pasuruan Diusulkan Jadi Sekolah Rakyat

30 Maret 2025 - 15:43 WIB

Trending di Pendidikan