Menu

Mode Gelap
Tragis! Pria di Jenggawah Jember Akhiri Hidup dengan Gorok Leher Pejalan Kaki di Mangunharjo Kota Probolinggo Tewas Tertabrak KA, Sengaja Bunuh Diri? Satu Keluarga Dibegal saat Lintasi Jalan Raya Selogudig Kulon Probolinggo, Motor Amblas Kembalikan Layanan Penerbangan, Bandara Notohadinegoro Jember Direvitalisasi Bupati Lumajang Nilai Kinerja Tim SAR Cari Candra Sudah Maksimal Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan

Pemerintahan · 29 Okt 2019 10:04 WIB

Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo


					Turun, Lahan Pertanian Diasuransikan di Kabupaten Probolinggo Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kesadaran masyarakat Kabupaten Probolinggo untuk mengasuransikan lahan pertaniannya berkurang. Terbukti, pada tahun 2019 hanya 40,45 hektar lahan yang diasuransikan.

Hal itu disampaikan Kabid Pelaksana Penyuluhan dan Bina Usaha Tani pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Yahyadi. Jika pada tahun 2018 ada 71,37 hektar lahan yang diasuransikan, sedangkan pada 2019 hanya 40,45 lahan atau berkurang 21,92 hektar lahan.

Asuransi yang dimaksud adalah Asuransi Usaha Tanah Padi (AUTP) yang mana per Oktober 2019 hanya ada delapan desa melakukan AUTP.

Delapan desa tersebut adalah Desa Duren, Nogosaren, Prasi, Wangkal, Kecamatan Gading, untuk Kecamatan Gending hanya Desa Gending. Desa Asembagus untuk Kecamatan Kraksaan, dan Desa Pajarakan Kulon dan Sukokerto di Kecamatan Pajarakan.

“Turunnya lahan yang diasuransikan itu karena para petani menilai tanamannya sudah bagus. Selain itu memang dari kesadaran berasuransi tidak semua petani melakukan itu,” kata Yahyadi, Selasa (29/10).

AUTP ini dilatarbelakangi dari sektor usaha pertanian khususnya usaha tani padi dihadapkan pada risiko ketidakpastian yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit/ Organisme Penggangu Tumbuhan atau OPT yang menjadi sebab kerugian usaha petani.

Untuk menghindarkan dari keadaan tersebut pemerintah saat ini memberikan solusi terbaik berupa program AUTP, yang diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap risiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapatkan modal kerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi.

“Kami terus mengimbau kepada para petani untuk mengasuransikan lahannya khususnya padi. Harapannya bisa mencegah risiko tersebut,” tandasnya. (*)


Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tasyakuran Kepemimpinan Baru, Walikota Ajak Semua Elemen Bergandengan Tangan

20 April 2025 - 16:04 WIB

Jalur Kereta Api di Lumajang Masa Kolonial, Tingkatkan Produksi dan Distribusi Komoditas Ekspor

20 April 2025 - 14:04 WIB

Jalan Rusak Berat Tempeh – Kunir Segera Diperbaiki

20 April 2025 - 13:32 WIB

Mengenal Sejarah Transportasi Kereta Api di Lumajang pada Masa Kolonial Belanda

19 April 2025 - 12:52 WIB

Ketua DPRD Lumajang: Keterbukaan Informasi Publik Langkah Strategis untuk Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

19 April 2025 - 10:36 WIB

Bupati Lumajang Siap Berikan Solusi untuk Guru non-NIP

19 April 2025 - 09:42 WIB

Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air

18 April 2025 - 12:58 WIB

Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna

18 April 2025 - 09:11 WIB

Teknologi Transformasi Digital Pertanahan, Tingkatkan Efisiensi Pelayanan dan Informasi Publik di Lumajang

17 April 2025 - 15:24 WIB

Trending di Pemerintahan