Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Gaya Hidup · 17 Nov 2019 00:53 WIB

Dulu Bau, ‘Kali Banger’ Kini jadi Ajang Nobar


					Dulu Bau, ‘Kali Banger’ Kini jadi Ajang Nobar Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Warga yang bermukim di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo punya cara unik untuk membuat sungai bersahabat dengan masyarakat. Jika dulu ‘Kali Banger’ dicap kotor dan bau, kini justru bersih dan dijadikan arena nonton bareng (nobar) oleh warga setempat.

Padahal, kali banger yang biasanya berada di RW 14 atau biasa disebut Kampung Sentono itu dulunya kotor, penuh sampah termasuk banyaknya jamban helikopter. Suasana itu berubah drastis saat PANTURA7.com berkunjung, pada Sabtu (16/11) malam.

Warga terlihat asyik duduk rapi sambil nobar ala layar tancap diatas sungai. Mereka seolah tak lagi merasakan ‘Kali Banger’ yang kotor dan bau seperti sebelumnya.

“Kali Banger sudah bersih mas, jadi kita buktikan bahwa dulunya kotor menjadi bersih. Hal ini dilakukan secara kompak warga sekitar,” kata Ketua RW 14 Abdi.

Kebiasaan nobar diatas Kali Banger dimulai sejak 2 bulan lalu. Biasanya paling sering untuk nobar sepak bola, namun jika tidak ada biasanya film-film layar lebar menjadi tontonan masyarakat.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Mangunharjo Rudi Purwanto menyampaikan, nobar diatas Kali Banger dilakukan sebagai bentuk edukasi bahwa sungai tak hanya saluran air semata, melainkan salah satu bentuk konservasi lingkungan yang harus dijaga.

“Ini sebagai upaya gotong royong menciptakan sungai yang hidup. Dalam artian tidak hanya fungsinya tapi juga ada nilai budaya disitu. Salah satunya melalui nobar diatas sungai ini,” jelasnya.

Nobar diatas sungai, imbuh Rudi, kini menjadi hobi baru sehingga kedepan akan terus dilakukan. “Sudah kami rutinkan mas, apalagi tiap malam minggu dan antusiasme warga juga tinggi,” ia menjelaskan.

Kendati biaya dari hasil swadaya masyarakat, papar Rudi, nobar diatas sungai ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan ajang kreatifitas. “Termasuk sungai yang banyak mengaliri Kota Probolinggo,” tutupnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 75 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

22 November 2024 - 14:22 WIB

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Trending di Lingkungan