Menu

Mode Gelap
Logistik Pilkada di Kab. Probolinggo Mulai Didistribusikan, Segini Jumlahnya Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin

Pemerintahan · 17 Nov 2019 08:48 WIB

Waspada! 112 Gedung SD di Probolinggo Rawan Ambruk


					Waspada! 112 Gedung SD di Probolinggo Rawan Ambruk Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pasca ambruknya plafon atap ruang kelas 3 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Desa Sumberpoh, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Dinas Pendidikan (Dispendik) setempat melakukan pendataan. Seluruh SDN se Kabupaten Probolinggo ditinjau kondisi gedungnya.

Hasilnya, dari 560 gedung SDN yang tersebar di 24 kecamatan se Kabupaten Probolinggo, sekitar 20 persen atau 112 gedung masuk kategori rusak berat dan rawan ambruk. Sisanya, masing-masing dianggap rusak dengan kategori sedang hingga ringan.

Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina menyampaikan, pendataan sekolah tersebut dilakukan sebagai antisipasi terjadinya gedung sekolah roboh. Baik karena faktor alam, lebih-lebih karena disebabkan usia bangunan yang menua.

“Sekitar 20 persen dari total seluruh sekolah SD yang ada di Kabupaten Probolinggo, tergolong rusak berat. Tapi pasti ada renovasi dan pembangunan juga, yakni 50 ruang kelas per tahun,” kata Dewi, Minggu (17/11).

Untuk anggran rehab dan pembangunan ruang kelas, lanjut Dewi, pihaknya menganggarkan melalui dana alokasi umum (DAU) sekitar Rp 25 miiliar dan juga dari dana alokasi khusus (DAK) sejumlah Rp 23 miliar.

“Setiap tahun kami anggarakan, baik dari DAU maupun DAK. Jadi setiap tahunnya memang cukup banyak dana yang kami anggarkan untuk bangunan sekolah. Tapi tidak langsung keseluruhan, harus antri juga” tuturnya.

Poin penting dari pembangunan tersebut, menurut Dewi, sekolah yang dibangun berdiri diatas lahan milik negara. Yang banyak ditemui selama ini, jelasnya, tidak sedikit sekolah negeri berdiri diatas lahan yang masih belum menjadi milik negara.

“Salah satunya di SDN Sumberpoh yang kapan hari ambruk. Mungkin kita akan bangun tahun depan, karena masih akan menyelesaikan status lahan yang belum sertifikat. Kalau dibangun sebelum sertifikat, takut ada masalah,” ujar Dewi.

Diketahui, plafon atap ruang kelas 3 SDN Sumberpoh, ambrol Rabu (13/11) sekitar pukul 01.00 WIB. Untungnya, plafon ambruk diluar kegiatan belajar mengajar (KBM). Selain satu ruag kelas ambruk, dua kelas lain kondisinya memprihantinkan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman

23 November 2024 - 15:44 WIB

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Tingkat Kerawanan Pilkada Merah, Pemkab Lumajang Raker dan RDP di DPR/MPR RI

14 November 2024 - 08:53 WIB

Trending di Pemerintahan