PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Ambruknya lantai atas pada proyek renovasi Pasar Baru Kota Probolinggo disebut Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sebagai kecelakaan kerja. Namun Polres Probolinggo Kota bakal mendalami kasus tersebut.
Kepala Dinas PUPR Kota Probolinggo, Amin Fredy mengatakan, kecelakaan pada proyek dengan anggaran Rp10,5 miliar itu karena kurang rapatnya tumpuan penyangga lantai coran.
“Kecelakaan tersebut disebabkan karena tumpuannya kurang rapat. Balok yang ada sebagai tiang penyangga tumpuan juga patah,” jelasnya melalui pesan Whatsapp, Jumat (22/11).
Pihaknya bakal mengevaluasi atas terjadinya hal tersebut bahkan mengantisipasi agar kejadian serupa tak terulang kembali. “Kami pahami ini kecelakaan kerja, kami meminta pada pelaksana agar benar-benar mengontrol,” jelasnya.
Terpisah Kasat Reskrim Polresta Probolinggo, AKP Nanang Fendi Dwi Susanto mengatakan, telah melakukan investigasi terkait ambruknya proyek, yang dilaksanakan CV Vertical, dan diawasi oleh PT Asta Kencana Arsimetama dengan kontraktor PT Trisna Karya.
Saat ini pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi dan korban, sekaligus untuk mengetahui penyebab ambruknya lantai cor yang melukai tujuh orang.
“Kami sudah memeriksa saksi-saksi. Hari ini pengawas dan pemborong kami panggil,” tegasnya melalui sambungan seluler.
Seperti diketahui, tujuh pekerja proyek Pasar Baru terjatuh pada Kamis (21/11) sore. Mereka terjatuh saat bekerja di Pasar yang berada di Jalan Panglima Sudirman Kelurahan Kebonsari Kulon Kecamatan Kanigaran.
Ketujuh pekerja tersebut merupakan warga Kabupaten Jember. Yakni, Usik (38), Sofa (45), Febi (39), Suharto (47), Mistar (45), Wahid (40), dan Har (22). (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher : Rizal Wahyudi