PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Pembacokan yang terjadi di Dusun Gentengan, Desa Leces, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, masih menyisakan tanda tanya. Banyak pihak penasaran terkait motif pembacokan yang melibatkan dua sekawan tersebut.
Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Rizki Santoso menjelaskan, motif pembunuhan yang dilakukan Nanang Budianto (25) dipicu dendam karena korban, M. Slamet Widodo (25) warga Desa Pondok Wuluh, Kecamatan Leces, berkali-kali menggagahi istrinya, Juliyana (22).
Sebelum peristiwa berdarah pada Sabtu (23/11) sekitar pukul 7.00 Wib itu terjadi, kata Rizki, Nanang sedang berada di pasar untuk berjualan baju. Tiba-tiba korban datang ke rumah pelaku yang hanya didiami Juliyana.
“Saat mengetahui kedatangan korban, istri pelaku awalnya tidak akan membukakan pintu. Tetapi korban mengancam akan mendobrak pintu rumah yang dikunci oleh istri pelaku apabila pintu tidak dibukakan,” cerita Rizki.
Takut dan tidak mau terjadi kegaduhan, lanjut Rizki, istri pelaku lantas membuka pintu rumahnya. Saat itulah korban langsung memasukkan motor ke ruang tamu dan menutup pintu rumah.
“Saat sudah di dalam rumah, korban lantas duduk di kursi ruang tamu dan menarik tangan istri pelaku agar duduk di sampingnya. Korban juga mengancam dan meminta istri pelaku melayaninya,” tutur Rizki.
Saat nafsu korban memuncak dan berusaha membuka baju istri pelaku, imbuh Rizki, tiba-tiba pelaku datang dan langsung membuka pintu rumah yang oleh pelaku hanya ditutup biasa tanpa dikunci.
“Saat datang, pelaku memang sudah membawa senjata tajam. Ketika melihat istrinya hendak disetubuhi, pelaku menebaskan senjatanya secara membabi buta. Setelah menebas korban, pelaku menyerahkan diri ke Polsek Leces,” jelasnya.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, Rizki menuturkan, perbuatan korban merupakan yang ketiga kalinya. Sebulan yang lalu, korban juga melakukan perbuatan tak senonoh, bahkan dua kali berhasil menyetubuhi istri pelaku.
“Setelah perbuatan yang kedua kalinya inilah, istri pelaku lantas menceritakan kepada suaminya. Sehingga mengakibatkan pelaku menaruh dendam kepada korban. Kebetulan, aksi ketiganya ini korban nahas,” ucap Rizki.
Diketahui, pembacokan ini terjadi Sabtu (23/11) sekitar pukul 9.00 WIB. Slamet ditemukan tewas bersimbah darah di rumah Nanang, yang tak lain temannya sendiri. Jasad slamet yang bekerja sebagai tukang ojek, selanjutnya dibawa kr kamar jenazah RSU dr Mohamad Saleh untuk diotopsi. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT