Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Berita Pantura · 25 Nov 2019 10:12 WIB

Rawan Longsor, Desa Kedung Sumur Dibentuk Jadi Destana


					Rawan Longsor, Desa Kedung Sumur Dibentuk Jadi Destana Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah daerah di Kabupaten Probolinggo masuk kategori daerah rawan terdampak bencana alam. Tak ingin kecolongan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun melakukan langkah antisipasi.

Kali ini, BPBD melakukan pencegahan di Desa Kedung Sumur, Kecamatan Pakuniran. Berdasarkan pertimbangan topografi, desa tersebut merupakan daerah perbukitan yang berpotensi terjadi bencana alam seperti tanah longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi mengatakan, Desa Kedung Sumur merupakan daerah paling atas yang menjadi hulu sungai di Kecamatan Kraksaan dan Paiton. Sehingga sangat berpotensi menjadi akar bencana banjir bandang dan juga tanah longsor.

“Maka dari itu kami membentuk desa tangguh bencana (Destana, red) di Kedung Sumur, sebagai antisipasi dan untuk melindungi masyarakat sekitar yang merupakan kawasan rawan bencana alam,” kata Anggit, Senin (25/11).

Pembentukan destana kali ini, menurut Anggit, dalam rangka pengurangan resiko bencana (PRB) berbasis masyarakat, yang membutuhkan peran serta masyarakat yang tinggal di pedesaan dalam membentuk destana.

“Sebagai rangkaian pembentukan destana kali ini, kami sudah pasangkan rambu-rambu bencana yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi untuk pemahaman rambu-rambu yang sudah kami pasang,” jelasnya.

Dalam pembentukan destana, lanjut Anggit, pihaknya tidak hanya melibatkan 100 personil dari BPBD Kabupaten Probolinggo saja. Tetapi juga melibatkan beberapa komponen masyarakat yang memiliki peranan penting dalam penanggulangan bencana alam.

“Selain melibatkan pemangku kepentingan dalam PRB, kami juga melibatkan pemerintah daerah, sektor swasta, perguruan tinggi, organisasi masyarakat dan kelompok-kelompok lainnya yang peduli,” tuturnya.

Dengan pembentukan destana ini, Anggit berharap bisa meningkatkan kepasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan resiko bencana alam di Kabupaten Probolinggo.

“Maka dari itu, peran masyarakat khususnya kelompok rentan dalam rangka mengurangi resiko bencana alam sangat penting. Semoga hal ini bisa melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana alam,” harap dia. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran

8 April 2025 - 19:47 WIB

Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Pemkab Probolinggo Siapkan Sanksi bagi ASN Bolos

8 April 2025 - 08:06 WIB

Ada SE MenPANRB, Pemkab Probolinggo Tetap Wajibkan Pegawai Masuk Kerja

7 April 2025 - 16:54 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Kapolres Sebut Arus Balik di Probolinggo Ramai Lancar, Angka Kecelakaan Minim

4 April 2025 - 21:06 WIB

Mitigasi Bencana, BPBD Jember Siapkan Tiga Destana Baru

4 April 2025 - 20:50 WIB

Viral Video Wisatawan Turun di Area Terlarang Taman Safari Prigen, Ini Respons Manajemen

3 April 2025 - 17:23 WIB

H+2 Lebaran, Menteri PU Tinjau Tol Probowangi, ini Temuannya

3 April 2025 - 03:13 WIB

Anggaran Terbatas, Pemkab Probolinggo Bakal Tetap Perbaiki Jalan Rusak Krucil

2 April 2025 - 14:54 WIB

Trending di Lingkungan