Menu

Mode Gelap
Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan

Pemerintahan · 1 Des 2019 10:00 WIB

Pedagang Desak Pemkab Probolinggo Datangkan Bawang Merah Luar Daerah


					Pedagang Desak Pemkab Probolinggo Datangkan Bawang Merah Luar Daerah Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Panjangnya musim kemarau kali ini mengakibatkan beberapa petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo alami gagal panen. Imbasnya, harga bawah merah mulai meroket.

Hingga Minggu (1/12), harga jual bawang merah di sejumlah pasar tradisional rata-rata mencapai Rp. 24 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, harga tanaman jenis sayuran itu hanya Rp. 18 ribu per kilogram.

Salah satu pedagang bawang merah di Pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Moh. Haris berharap, Pemerintah Daerah (Pemkab) Probolinggo mendatangkan bawang merah dari luar. Hal itu, kata dia, demi menjaga stok bawang di daerah tetap aman.

“Stok menipis, permintaan tinggi. Kalau bisa pemerintah segera datangkan bawang merah dari luar,” pinta Haris

Selain ketersediaan yang terbatas dan harga yang tinggi, lanjut Haris, bawang merah yang beredar di pasaran saat ini ukurannya kecil-kecil. “Kualitasnya jelek, yang bagus dan besar sudah sulit didapatkan,” sungutnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo, Deny Kartika Sari menyebut bahwa opsi mendatangkan bawang merah dari luar daerah saat ini belum diperlukan.

“Stok bawang merah masih aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Info dari ketua paguyuban pedagang bawang merah, saat ini tidak ada bawang yang masuk dari luar Probolinggo,” terangnya.

Namun ia mengakui jika stok bawang merah di Kabupaten Probolinggo agak berkurang karena musim panen raya sudah berakhir. “Agak berkurang karena musim panen raya sudah berakhir. Namun harganya masih relatif stabil,” tuturnya.

Dengan kondisi tersebut, Deny memastikan bahwa pihaknya tidak perlu mendatangkan bawang merah dari luar daerah. Pertimbangannya, kurangnya pasokan dari petani diprediksi tidak akan berdampak pada ketersediaan bawang merah di pasaran.

“Sampai saat ini saya kira masih cukup. Perhari kalau di pasar bawang stoknya masih kisaran 50-100 ton. Jadi kita tidak akan mengambil bawang dari luar daerah,” ia menegaskan. (*)


Redaktur : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024

22 November 2024 - 14:36 WIB

Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

21 November 2024 - 18:43 WIB

Tahun 2025, PAD Lumajang Ditargetkan Sebesar Rp422,3 Miliar

18 November 2024 - 15:49 WIB

Lumajang Programkan Makan Gratis Bergizi

18 November 2024 - 09:27 WIB

Perda Madin Ditolak Kemenkum, DPRD Lanjutkan dengan Penyelenggaraan Fasilitas Pesantren

14 November 2024 - 16:58 WIB

Soal Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Lumajang Dituntut Responsif terhadap Aspirasi Masyarakat

14 November 2024 - 16:34 WIB

Tingkat Kerawanan Pilkada Merah, Pemkab Lumajang Raker dan RDP di DPR/MPR RI

14 November 2024 - 08:53 WIB

Paripurna DPRD Lumajang, Nasdem-PKS Soroti Bengkaknya Alokasi Belanja Pegawai

14 November 2024 - 06:41 WIB

Gantikan Yudha Adji Kusuma di DPRD Lumajang, Istiana Tanjung Dilantik

14 November 2024 - 06:21 WIB

Trending di Pemerintahan