MAYANGAN-PANTURA7.com, Upaya pemerintah untuk meningkatkan perhatiannya pada kaum disabilitas, bak gayung bersambut. Sejumlah institusi kini gencar melibatkan kaum disabilitas dalam berbagai gerakan sosial.
Salah satunya, seperti yang dilakukan Polres Probolinggo Kota yang menggandeng komunitas motor gede (moge), agar kaum disabilitas dapat menjajal kendaraan besar.
Dalam gerakan kemanusiaan bertajuk bakti sosial aman terjaga nyaman dan humanis (Mangga Manis) yang diadakan di halaman Polres Probolinggo Kota, Minggu (15/12) pagi, puluhan anggota Moge Owner Surabaya (MOS) dan annggota Disable Motorcycle Indonesia (DMI) berbaur dalam nuansa kekeluargaan.
Yang menarik, perwakilan kaum disabilitas menjajal moge. Kendati tak sampai dikendarai, mereka mengaku senang menaiki moge yang sebelumnya hanya bisa melihat ketika moge iring-iringan di jalan.
“Ini sebagai upaya memupuk silaturrahim kami dengan moge dan kaum disabilitas. Tak hanya sesuatu yang kita beri, namun menjaga keharmonisan berkelanjutan ini yang harus kami lakukan,” kata Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi Wijaya.
Selain itu, sejumlah fasilitas peralatan pada kaum disabilitas. Mereka diberi peralatan sesuai dengan bidang yang mereka tekuni, seperti mesin jahit, komputer dan printer, sepeda roda tiga, mesin freezer termasuk rak baju.
Salah satu anggota DMI bahkan bersujud syukur yang membuat polisi dan anggota moga ikut terharus. Mereka menygaju terharu dan senang, karena banyak pihak yang peduli dengan keadaannya.
“Kami merasa bangga sekaligus terharu. Ditengah kondisi mereka yang punya keterbatasan,tapi kemauan dan tekadnya tinggi dengan membuat usaha. Terus terang kami anggota moge terharu,” ujar Yopi sembari mengusap air mata.
Baik DMI dan MOS, berencana terus meningkatkan sinergitas dengan Polres Probolinggo Kota. Sebab nasib kaum disabilitas dianggap menjadi tanggung jawab bersama.
“Atas perhatian yang diberikan kami selaku DMI mengucapkan banyak terima kasih. Harapannya sinergitas ini terus dilakukan sebagai upaya bersama membangun Kota Probolinggo,” tutur Yayak Ketua DMI.
DMI diketahui dibentuk sejak 2017 silam. Anggotanya terus bertambah dan hingga kini sudah terdapat sekitar 20 puluhan orang kaum disabilitas yang bergabung.
Di akhir kegiatan, baksos ditutup dengan pemberian SIM D untuk kendaraan roda tiga bagi kaum disabilitas. Agar, dalam beraktifitas mereka juga patuh dalam berlalu lintas. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi