PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Menjelang akhir tahun ada 2 momentum besar yakni perayaan Natal dan Tahun Baru. Namun Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Probolinggo meminta agar masyarakat menjaga kondusifitas serta menghindari sifat hura-hura.
Hal ini disampaikan Ketua MUI Kota Probolinggo KH. Nizar Irsyad Senin (23/12) pada PANTURA7.com. Secara organisasi, pihaknya meneruskan amanah dari MUI Jatim.
Ada 3 point penting rekomendasi MUI Jatim diantaranya :
- Meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada umat Islam sebagai warga negara untuk dapat menjalankan agamanya secara konsekuen dan benar.
- Meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada umat Islam sebagai warga negara dari segala tindakan berupa ajakan, pemaksaan, dan tekanan,termasuk atas nama ikatan kerja, untuk melakukan hal-hal yang dianggap tidak benar atau bertentangan menurut agama.
- Meminta kepada pemerintah bahwa dalam membangun kerukunan hidup antara umat beragama tidak perlu ada upaya mendramatisir kerukunan sehingga justru dapat menodai kemurnian ajaran agama, untuk itu cukuplah dibangun suasana
kehidupan bermasyarakat yang rukun, saling mengormati masing-masing pihak
yang berbeda, tidak saling mengganggu, kesediaan untuk mematuhi norma hukum
yang berlaku dan bekerjasama dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan ajaran agama.
Selain itu, KH. Nizar berpesan agar anak-anak muda di Kota Probolinggo tak melewati malah tahun baru dengan berfoya-foya. Termasuk perbuatan mencederai keimanan seperti pesta miras.
“Melewati akhir tahun tidak perlu berlebihan. Cukup perbanyak doa apalagi jangan sampai dilewati dengan ajang pesta miras dan sebagainya. Hal ini untuk menghindari dampak hal itu,”ucapnya melalui sambungan seluler.
Pihaknya pun berharap tidak ada peristiwa yang tak diinginkan terjadi di Kota Probolinggo. Termasuk keamanan dan ketertiban yang senantiasa terjaga. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi