MAYANGAN-PANTURA7.com, Kota Probolinggo masih menghadapi masalah sosial seperti anak anjalanan (anjal). Sejumlah anjal yang menempati Pasar Gotong Royong enggan untuk dipindah.
Berdasar pantauan PANTURA7.com, sebanyak sembilan anjal menempati ruang kosong di los pasar. Karena los itu hendak dipakai, mereka diminta untuk dipindah.
Samsul salah satu anjal mengaku, enggan jika dipindah. Bahkan ia meminta jika dipindah harus difasilitasi Pemkot Probolinggo.
“Tidak mau, bagaimanapun juga saya tidak mau pindah dari sini,” katanya, Kamis (9/1). Selain itu ia beralasan karena punya bayi yang masih berusia 5 hari.
“Kalau saya harus pindah, saya dan keluarga saya mau tidur di mana. Tolong kami difalisitasi,” harapnya.
Terpisah, Kepala UPT Pasar DKUPP Kota Probolinggo, M. Arif Billah menegaskan, alasan pemindahan anjal karena alih fungsi los dan lapak pasar.
Padahal jika para anjal mau, pihaknya alan memfasilitasi misal kendaraan. Bahkan ia sudah memberi toleransi lebih.
“Kami memberi waktu tenggang tiga hari untuk mereka agar pindah. Jika masih tidak mau, maka akan menjadi wewenang Satpol PP,” tegasnya.
Diketahui, sembilan anjal tersebut bukan warga Kota Probolinggo. Mereka berasal dari Kabupaten Probolinggo, Ngawi, dan Sidoarjo. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi