Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Hukum & Kriminal · 20 Jan 2020 08:15 WIB

Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak


					Marak Kasus Asusila Anak, Mahasiswa Bergerak Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya kasus asusila yang terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo beberapa bulan terakhir, menjadi perhatian berbagai pihak. Tak terkecuali dari kalangan Mahasiswa.

Mahasiswa Institut Ilmu Ke-Islaman Zainul Hasan (INZAH) Genggong Kraksaan, tak ketinggalan memberikan sorotan. Melalui Ngobrol Pintar (Ngopi) bertema ‘Bahaya Publikasi Kasus Asusila’ pada Senin (20/1/2020), berbagai problem kasus asusila anak dikupas.

Ngopi Pintar yang digelar mahasiswa Fakultas Syariah, menhghadirkan 3 orang pemateri. Meliputi Najwa Nada, Psikolog jebolan UIN Sunan Ampel Surabaya; Dr. HM. Shulton yang merupakan dosen senior Hukum Islam; dan Abdul Jalil, wartawan kawakan dari koran lokal.

Panitia Ngopi Bareng, Rizky Rahmatullah menyebut, kegiatan tersebut digelar untuk memantik perhatian lebih dari para pemangku kebijakan dalam menyikapi kasus asusila, baik terhadap korban maupun tersangka.

“Akhir-akhir ini, kasus asusila sering terjadi. Ironisnya, antara pelaku dan korban masih mempunyai hubungan dekat, entah antara bapak dengan anak atau antara guru dengan murid. Tentu ini kebobrokan moral yang harus disikapi,” katanya.

Maka dari itu, Rizki menegaskan, ada dua hal yang menjadi titik tekan dalam acara Ngopi Bareng yang diikuti ratusan mahasiswa tersebut. Pertama, berharap kepada pemerintah dan aparat penegak hukum (APH) mengambil langkah-langkah preventif agar kasus asusila bisa ditekan.

“Kedua, mengajak kalangan mahasiswa ikut peduli untuk antisipasi dan melindungi korban asusila. Mungkin kasus ini hanya dialami oleh orang-orang yang tidak kita kenal, namun bayangkan jika hal itu terjadi kepada orang terdekat kita,” tutur Rizki.

Sementara, Dekan Fakultas Syariah, Umar Faruq Tohir mengatakan, Ngopi Bareng yang digelar mahasiswanya merupakan wujud kepekaan mereka dengan realitas sosial masyarakat yang bersinggungan langsung dengan kasus hukum.

“Dengan kegiatan ini, mahasiswa bisa mengetahui kasus-kasus asusila yang dialami masyarakat. Insyaallah, ada tindaklanjut dari kegiatan ini,” ujar Faruq, begitu ia dipanggil.

Sekedar informasi, dalam sepekan terakhir saja, terdapat 2 kasus asusila di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Paiton dan Tegalsiwalan. Kedua korban merupakan anak di bawah umur, dengan pelaku orang – orang terdekat korban. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi

21 November 2024 - 18:22 WIB

Istri Laporkan Suami WNA atas Dugaan KDRT, Kuasa Hukum Desak Polisi Segera Tahan Pelaku

20 November 2024 - 18:16 WIB

Dibacok dan Dilempar Bondet, Dua Warga Pasrepan Luka Parah, Pelaku Masih Diburu

20 November 2024 - 16:08 WIB

Edarkan Pil Koplo ke Pengamen, Dua Pengedar Asal Mayangan Diciduk Polisi

15 November 2024 - 16:43 WIB

Dua Pelaku Judi Online Ditangkap, Terancam 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 Miliar

14 November 2024 - 17:05 WIB

Muda-Mudi Pembuangan Bayi di Guyangan Ditetapkan Tersangka, Terancam Tujuh Tahun Penjara

14 November 2024 - 16:51 WIB

Sebanyak 1.739 Siswa di Lumajang Putus Sekolah

14 November 2024 - 16:25 WIB

Enam Spesialis Curwan di Tujuh Tempat di Lumajang Dibekuk, Lima Kabur

14 November 2024 - 05:20 WIB

Begini Pengakuan Penjual Kopi yang Jadi Korban Begal di Temenggungan

13 November 2024 - 16:48 WIB

Trending di Hukum & Kriminal