Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Religi & Pesantren · 21 Jan 2020 08:16 WIB

Bingung Berakhir Pekan? Yukh Gabung Ngaji Tani di Genggong


					Bingung Berakhir Pekan? Yukh Gabung Ngaji Tani di Genggong Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Ribuan santri, pakar pertanian dan petani akan ‘ngaji’ bareng di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Pajarakan, Probolinggo, akhir pekan ini, Sabtu – Minggu (25-26/1/2020).

Inisiator Ngaji Tani Akbar dan Musyawarah Nasional Santri Tani Nusantara, Gus dr. Moh. Harris Damanhuri Romly mengatakan, Ngaji Tani ini digelar untuk membuka wawasan, peluang dan harapan baru bagi kaum tani, kelompok tani, praktisi lapangan, dan pondok pesantren sebagai pusat kajian dan tranformasi ilmu pengetahuan sosial keagamaan.

“Sehingga ada peningkatan sumber daya lokal di bidang pertanian, peternakan, perhutanan dan perkebunan. Selain itu, untuk meningkatkan silaturrohim antara petani dan pakar pertanian dengan dunia pesantren,” terang Gus Harris, begitu ia disapa.

Ngaji Tani, sambung Gus Harris, terbagi dalam empat sesi. Sesi pertama berupa Ngaji Tani Akbar dalam format diskusi panel, kemudian sesi kedua merupakan Musyawarah Nasional Santri Tani Nusantara (Munas STN).

“Juga ada Ngaji Sholawat Muhammad dan Muktamar Kopi Pesantren,” tutur salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong ini.

Woro-woro Ngaji Tani yang diselenggarakan oleh Pesantren Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan. (ist).

Dikatakan Gus Harris, kaum ‘alim’ pertanian dengan pesantren sebagai benteng pertahanan umat dapat berkolaborasi untuk melakukan pemberdayaan pertanian sebagai ibadah sosial. Pesantren, menurutnya, harus bisa bicara tentang kitab tani dan kitab koperasi atau jamaah produksi dari perspektif nilai-nilai agama.

“Pesantren harus didesain untuk kemajuan umat dalam mengisi kekosongan model pendekatan bertani hari ini. Munas ini sebagai forum bahsul masail, urun rembuk bab pertanian terpadu serta melakukan ijtihad, mencari formulasi terbaik model bertani kekinian sebagai manhaj bertaninya kaum santri tani nusantara” paparnya.

Selain Kementerian, pakar pertanian, gapoktan, petani dan pesantren, imbuh Gus Harris, Ngaji Tani perdana ini juga akan melibatkan kelompok peternakan, tani hutan dan mahasiswa. “Juga organisasi kepemudaan dan masyarakat umum,” ia menjelaskan. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Jemaah Aboge di Leces Probolinggo, Gelar Idul Adha Hari ini

19 Juni 2024 - 09:53 WIB

Pastikan Pemotongan Hewan Kurban Sesuai Syariat, MUI Kota Probolinggo Cek RPH

18 Juni 2024 - 16:46 WIB

Trending di Religi & Pesantren