Menu

Mode Gelap
Legislator Bakal Bentuk Pansus Dana Hibah Pilkada di Kab. Probolinggo Sadis! Pria di Lumajang Tewas Dibacok di Kebun Tebu Dua Truk Adu Banteng di JLS Kota Probolinggo, lalu Terbakar Cegah Politik Uang, Ratusan Mahasiswa di Probolinggo Menyebar Awasi TPS Dapat DBHCHT, RSUD Lumajang Akan Gunakan untuk Kelengkapan Kesehatan Dana Desa di Pasuruan Diduga Diselewengkan

Budaya · 25 Jan 2020 03:54 WIB

Rayakan Imlek, Warga Probolinggo Padati Klenteng


					Rayakan Imlek, Warga Probolinggo Padati Klenteng Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Meski pernah terbakar, perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kota Probolinggo tetap digelar. Diwarnai pertunjukan wayang, TITD atau biasa disebut Klenteng Sumber Naga itu dibanjiri warga.

Klenteng di Jalan W.R. Supratman, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu, tengah menyiapkan khusus perayaan imlek. Pernak pernik lampion pun dipasang.

Bahkan untuk menarik perhatian warga, juga diadakan pertunjukan wayang. Praktis, hal ini membuat masyarakat sekitar semakin membanjiri klenteng.

Bahkan Wakil Walikota M. Soufis Subri tampak hadir bersama istrinya, Diah Kristanti Subri. Tak hanya hadir, ia menyebut sebagai bentuk silaturrahim.

“Kedatangan kami sebagai wujud silaturrahim dalam perayaan Imlek. Selain itu bentuk empati kami, mengingat klenteng ini masih suasana duka pasca terbakar,” katanya, Jumat (24/1) malam.

Tepat pada pukul 23.00, ibadah inti dilaksanakan. Puluhan umat Konghucu tampak khusyuk beribadah, sembari doa-doa dipanjatkan.

Ketua TITD Kota Probolinggo, Adi Sutanto Saputro mengatakan, perayaan Imlek kali ini berlangsung sederhana. Itu, karena kondisi klenteng yang masih belum sempurna pasca kebakaran 18 Mei 2019 lalu.

“Imlek kali ini masih dirayakan secara sederhana, tapi tidak mengurangi kekhidmatan beribadah. Yang jelas kami berharap tahun ini lebih baik daripada tahun kemarin,” ucapnya.

Terkait progres restorasi atau renovasi pengembalian bentuk klenteng sesuai aslinya, masih berlangsung. Ketua II TITD menargetkan, selesai satu tahun ke depan.

“Progres terus berkembang. Targetnya setahun. Harapannya ini bisa tercapai,” jelasnya.

Pihaknya memastikan, meski sedikit terganggu dalam peribadatan karena bangunan utama pernah terbakar, ibadah tetap khidmat. Sebab ruangan lainnya juga digunakan sebagai tempat ibadah. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Hari Raya Kuningan, Mohon Perlindungan dan Keselamatan di Alam Semesta

5 Oktober 2024 - 16:33 WIB

Umat Hindu Tengger Sembahyang Hari Raya Kuningan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung

5 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Warga Desa Darungan Lumajang Berebut Tiga Gunungan Hasil Bumi dan 1.000 Ketan

29 September 2024 - 15:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Ratusan Warga Lumajang Berebut Empat Gunungan

19 September 2024 - 15:15 WIB

Krecek Rebung, Jadi Ikon Kuliner Lumajang

2 September 2024 - 16:03 WIB

Lestarikan Kuliner Tradisional, Lumajang Gelar Sapar Agung

1 September 2024 - 12:58 WIB

Trending di Budaya