KADEMANGAN-PANTURA7.com, Penyerabaran virus corona di Cina, membuat sejumlah mahasiswa – mahasiswi asal Indonesia ketakutan. Mereka bahkan kesulitan pulang ke tanah air karena akses publik di negeri tirai bambu dibekukan.
Namun, Virliana Yuniar (20), mahasiswi yang kuliah di Fuzhou University Cina, berhasil pulang ke tanah air setelah sebelumnya terjebak di dalam asrama. Virly merupakan warga Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Kepada PANTURA7.com, mahasiswi jurusan bisnis itu menjelaskan, ia berhasil pulang ke rumahnya setelah dikirimi uang untuk membeli tiket pesawat oleh orang tuanya. Ia tiba di rumahnya, Rabu (29/1/2020).
“Kita memang ada rasa ketakuan, lalu kita mencoba menghubungi guru kita karena kondisi di Cina seperti itu. Akhirnya kita diizinkan pulang oleh guru kita dengan biaya sendiri, soalnya pemerintah tidak langsung bertindak,” kata Virli, Kamis (30/1/2020).
Anak sulung pasangan suami istri, Muhamad Erji (50) dan Purwanti (44) ini menambahkan, selain harus meyakinkan petugas keamanan di Cina, ia juga harus bersedia menjalani pemeriksaan medis di bandara selama proses kepulangan.
“Saya harus menjalani pemeriksaan medis di Bandara Shanghai Cina, di Hongkong, Malaysia dan terakhir di Bandara Internasional Juanda. Diperiksa soal suhu badan dan kesehatannya,” ia menjelaskan.
Menurut Virli, jarak antara Kota Fuzhou dengan Wuhan, ditempuh dengan perjalanan kereta cepat selama sekitar13 jam. Di Kota Fuzhou, paparnya, terdapat banyak pelajar asal Indonesia yang terkurung di asrama, karena dilarang keluar oleh petugas keamanan.
“Hasil komunikasi saya dengan teman-teman yang masih di Cina, alhamdulillah mereka sejauh ini baik-baik saja,” tutur perempuan berkacamata ini.
Sementara, pihak keluarga bersyukur Virli bisa kembali ke kampung halaman dengan selamat dan dinyatakan negatif suspect corona. “ Alhamhamdulillah anak saya sudah di rumah, meski pulang dengan biaya sendiri,” ungkap ayah Virli, Muhmmad Erji. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi