Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Internasional · 1 Feb 2020 10:45 WIB

Belasan Santri Genggong Masih di Cina, Non Alex; Kami Do’akan Mereka


					Belasan Santri Genggong Masih di Cina, Non Alex; Kami Do’akan Mereka Perbesar

PAJARAKAN-PANTURA7.com, Virus korona yang mewabah di Cina, membuat sedikitnya 14 santri Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Pajarakan, Probolinggo, terkurung di negeri tirai bambu tersebut. Mereka tidak leluasa beraktifitas karena ada pembatasan akses oleh pemeritah Cina.

Menanggapi hal itu, salah satu Pengasuh PZH Genggong, KH. Moh. Hasan Hassan Malik mengaku khawatir. Sebab menurutnya, virus korona saat ini menjadi pembahasan dan sangat ditakuti oleh masyarakat di dunia.

“Namanya juga anak didik, pasti khawatir ketika mendengar itu. Seketika kami langsung mencari informasi menghubungi para wali santri, untuk mengetahui kabar para alumni yang lanjut studi di sana (Cina, red),” kata Non Alex, panggilan akrabnya.

Ia berharap, para alumni PZH Genggong yang kini masih berada di negeri tirai bambu dijaga dan senantiasa dalam lingdungan Allah SWT. Selain itu, Non Alex meminta kepada para alumni untuk tidak lepas berdo’a dan bertawassul.

“Yang lebih penting, semoga mereka semua tidak terjangkit virus. Minta do’a kepada orang tua dan juga gurunya. Kami hanya bisa lakukan ini, karena posisi kita di Indonesia dan mereka di Cina,” tutur kiai yang juga Kepala Kominfo PZH Genggong ini.

Alumni tertua mahasiswa PZH Genggong di Cina, Febri Halim Cahyadi mengatakan, sejatinya ada 17 alumni Genggong yang menimba ilmu di Cina. Namun tiga orang berhasil pulang ke kampung halamannya beberapa hari yang lalu.

Dikatakan Febri, kondisinya dan belasan alumni lain masih belum bisa beraktifitas seperti hari-hari sebelumnya. Pembatasan akses oleh pemerintah Cina membuat jangkauan ke dunia luar tertutup, kecuali sifatnya sangat mendesak.

“Sehari-hari kebanyakan kami habiskan berdiam di dalam kamar, sejak virus corona menyerang,” tutur Febri. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 78 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Era Baru NU Kota Probolinggo Dimulai, Tiga Pilar jadi Spirit Gerakan

27 Oktober 2024 - 19:22 WIB

Bromo Marathon Diikuti 1.600 Pelari dari 22 Negara

1 September 2024 - 13:50 WIB

MUI Kab. Probolinggo Sebut Agen Zionisme Berkeliaran, Warga Diminta Waspada

29 Juli 2024 - 19:33 WIB

Ratusan Jamaah Haji Kota Probolinggo Tiba, Pj. Walikota Beri Pesan Begini

4 Juli 2024 - 13:06 WIB

Pura Mandhara Giri Semeru Agung tak Kecipratan APBD, Pimpinan Dewan Semprot Pemkab Lumajang

30 Juni 2024 - 19:54 WIB

Jamaah Haji Kota Probolinggo Dijadwalkan Tiba di Tanah Air 4 Juli 2024

27 Juni 2024 - 14:55 WIB

Tiap Tahun, Jumlah Pekerja Migran Indonesia asal Lumajang Terus Bertambah

27 Juni 2024 - 08:22 WIB

Jumlah Hewan Kurban di Probolinggo Berkurang, Perputaran Uang pun Turun

21 Juni 2024 - 22:38 WIB

Masya Allah! Berada di Pinggir Pantai, Sumur Kiai Mino Berasa Tawar

19 Juni 2024 - 19:57 WIB

Trending di Religi & Pesantren