PAJARAKAN-PANTURA7.com, Virus korona yang mewabah di Cina, membuat sedikitnya 14 santri Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Pajarakan, Probolinggo, terkurung di negeri tirai bambu tersebut. Mereka tidak leluasa beraktifitas karena ada pembatasan akses oleh pemeritah Cina.
Menanggapi hal itu, salah satu Pengasuh PZH Genggong, KH. Moh. Hasan Hassan Malik mengaku khawatir. Sebab menurutnya, virus korona saat ini menjadi pembahasan dan sangat ditakuti oleh masyarakat di dunia.
“Namanya juga anak didik, pasti khawatir ketika mendengar itu. Seketika kami langsung mencari informasi menghubungi para wali santri, untuk mengetahui kabar para alumni yang lanjut studi di sana (Cina, red),” kata Non Alex, panggilan akrabnya.
Ia berharap, para alumni PZH Genggong yang kini masih berada di negeri tirai bambu dijaga dan senantiasa dalam lingdungan Allah SWT. Selain itu, Non Alex meminta kepada para alumni untuk tidak lepas berdo’a dan bertawassul.
“Yang lebih penting, semoga mereka semua tidak terjangkit virus. Minta do’a kepada orang tua dan juga gurunya. Kami hanya bisa lakukan ini, karena posisi kita di Indonesia dan mereka di Cina,” tutur kiai yang juga Kepala Kominfo PZH Genggong ini.
Alumni tertua mahasiswa PZH Genggong di Cina, Febri Halim Cahyadi mengatakan, sejatinya ada 17 alumni Genggong yang menimba ilmu di Cina. Namun tiga orang berhasil pulang ke kampung halamannya beberapa hari yang lalu.
Dikatakan Febri, kondisinya dan belasan alumni lain masih belum bisa beraktifitas seperti hari-hari sebelumnya. Pembatasan akses oleh pemerintah Cina membuat jangkauan ke dunia luar tertutup, kecuali sifatnya sangat mendesak.
“Sehari-hari kebanyakan kami habiskan berdiam di dalam kamar, sejak virus corona menyerang,” tutur Febri. (*)
Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT