Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 14 Mar 2020 08:42 WIB

Stok Menipis, Harga Cabai Rawit Capai Rp 35 Ribu


					Stok Menipis, Harga Cabai Rawit Capai Rp 35 Ribu Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Harga cabai rawit akhir-akhir ini dikeluhkan. Penyebabnya, lantaran harga komoditas daput itu melangit, tidak secara bertahap melainkan langsung melonjak drastis.

Hal ini disampaikan oleh Ika Amalia (30) Asisten Rumah Tangga (ART) asal Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan. Ia menyebut, harga cabai rawit merah sudah melonjak drastis. Hal ini ia alami ketika tengah belanja keperluan dapur.

“Kaget pas denger harga cabai per kilogramnya Rp 30 ribu. Padahal 2 hari yang lalu harganya jauh di bawah Rp 30 ribu. Kok sekarang malah naik jauh,” kata Ika, Sabtu (14/3/2020).

Tak hanya mengeluhkan harga cabai rawit merah yang melonjak, Ika sapaannya, juga bingung, lantaran yang naik drastis cuma cabai rawit merah saja. Sedangkan harga cabai rawit hijau tidak begitu drastis lonjakan harganya.

“Biasanya sama-sama, tidak terlalu beda jauh kalau naik. Sekarang kok yang cabai merah saja yang naiknya tinggi. Tidak sempat nanyak juga tadi pas belanja,” tutur dia.

Terpisah, kenaikan harga cabai rawit dibenarkan oleh Riski Nur Zakariya (28), seorang pedagang di pasar Semampir. Menurutnya, kenaikan harga cabai rawit merah sudah sekitar 2 hari yang lalu. Kenaikan harga lantaran stok yang mulai menipis.

“Sebelumnya harga cabai rawit merah cuma Rp 18 sampai Rp 20 ribu, sekarang sudah Rp 30, bahkan ada yang Rp 35 ribu per kilogramnya. Untuk yang hijau, sebagian saja yang naik,” terangnya.

Penyebab naiknya harga cabai rawit merah, lanjut pria asal Kecamatan Krejengan ini, diduga lantaran stok dari petani sudah mulai berkurang akibat tanaman cabai rusak dan busuk saat musim penghujan.

“Ya sudah seperti biasanya, kalau banyak stok, ya pasti murah,” tutup Kiki, begitu ia dipanggil. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Trending di Ekonomi