Menu

Mode Gelap
Takut Dianiaya, Itulah Alasan Polres Lumajang Enggan Sebar Foto Dalang Ganja Dispar Lumajang Enggan Sebut Besaran Tiket Bagi Wisman Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini

Peristiwa · 17 Mar 2020 06:37 WIB

Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah


					Dituduh Miliki Ilmu Hitam, Warga Kedung Caluk Disumpah Perbesar

KREJENGAN-PANTURA7.com, Masyarakat di Desa Kedung Caluk, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, diramaikan dengan adanya sumpah Al Qur’an di masjid Baitul Ghofur deaa setempat, pada Selasa (17/3/2020).

Informasi yang diperoleh, sumpah Al-Qur’an digelar, lantaran Suradi (65) warga Dusun Krajan, RT 03 RW 01, Desa Kedung Caluk, dianggap memiliki ilmu hitam. Ilmu hitam itu dinilai menjadi perantara meninggalnya 2 warga setempat sebulan yang lalu.

Kepala Desa Kedung Caluk, Sulaiman Fauzan mengatakan, sumpah ayat suci tidak hanya diberlakukan terhadap Suradi. Tetapi juga terhadap warga yang menuduh Suradi memiliki ilmu hitam alias santet.

“Untuk Suradi disumpah sendirian, dengan Al-Qur’an ditaruh diatas kepalanya. Untuk warga yang menuduh juga kami sumpah, tapi secara ramai-ramai,” kata Sulaiman saat ditemui di Kantor Desa Kedung Caluk.

Sumpah Al-Qur’an tersebut, menurutnya, buntut dari meninggalnya Ahmad Syafi’i dan Sumar pada bulan lalu (Februari) yang keduanya merupakan warga Dusun Krajan. Warga menuduh jika keduanya meninggal akibat.disantet oleh Suradi.

“Memang ada yang meninggal, tapi infonya Syafi’i meninggal karena terkena DBD. Kaalau Sumar, dengarnya karena terserang liver. Maka dari itu saya suruh warga yang menuduh disumpah juga, karena ini tidak ada bukti,” tuturnya.

Terpisah, Muhammad Nur (36) anak dari Suradi, mengaku yakin kalau tuduhan warga atas bapaknya tidak benar. Sehingga bapaknya yang bekerja hanya sebagai petani biasa, berani untuk disumpah Al-Qur’an.

“Saya yakin, bapak saya ini orang islam, orang yang tidak meninggalkan sunah, apalagi yang wajib. Musibah yang dialami keluarga saya ini, sungguh diluar nalar fikiran, bingung juga, apa yang membuat warga menuduh seperti itu,” ujar Nur.

Terlebih, lanjutnya, tuduhan terhadap bapaknya bukan yang pertama kali terjadi. Menurut pria dengan satu anak ini, 13 tahun yang lalu, bapaknya juga sempat mendapat tuduhan serupa.

“Sudah yang kedua kalinya. Tapi yang pertama tidak sampai disumpah, karena gak ada yang berani. Nah ini yang kedua kalinya sudah,” tutup pria yang bekerja sebagai buruh bangunan ini. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainulah FT


Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas

8 April 2025 - 17:37 WIB

Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

8 April 2025 - 15:40 WIB

Elpiji di Depot Kebuli Tarim Kota Pasuruan Meledak, Empat Karyawan Alami Luka Bakar

8 April 2025 - 14:39 WIB

Hendak Selamatkan Anak, Pria di Jember Justru Tergulung Ombak

7 April 2025 - 20:23 WIB

Paman dan Keponakan Hilang Terseret Ombak di Pantai Bambang

7 April 2025 - 20:12 WIB

Diduga Efek Obat Kuat, Pria asal Probolinggo Kejang lalu Tewas di Warung Remang-remang Pasar Baru Ngopak

7 April 2025 - 14:47 WIB

Innalillahi! Mayat Lansia Perempuan Terdampar di Pantai Nyamplung Kobong Jember

3 April 2025 - 10:32 WIB

Diduga Rem Blong, Mobil Wisatawan dari Bromo Terbalik di Pasuruan

2 April 2025 - 18:46 WIB

Baru Saja Surut, Banjir Kembali Rendam Bandaran, Winongan

1 April 2025 - 17:13 WIB

Trending di Peristiwa