PAJARAKAN-PANTURA7.com, Penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 ke sejumlah daerah di Indonesia, membuat Pondok Pesantren Pondok Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, pasang badan.
Pengasuh pesantren pun memberlakukan lockdown, yakni prosedur protokol darurat untuk mencegah orang atau informasi meninggalkan suatu area tertentu. Santri tidak diperbolehkan meninggalkan pesantren, mulai tanggal 16 hingga 29 Maret 2020.
Selama periode itu, kunjungan wali santri kepada putra – putrinya juga tidak diperbolehkan, kecuali santri alami sakit serius. Bahkan kegiatan madrasah diniyah diliburkan hingga 2 pekan kedepan.
“Kami mengambil sikap awal dengan melakukan lockdown, kami antisipasi mereka (santri, red) dari segala kemungkinan terjadinya penularan virus corona,” kata salah satu Pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong, dr. Harris Damanhuri Romly, Selasa (17/3/2020).
Selain itu, pihak pesantren menurut Gus Harris, menganjurkan pola hidup sehat bagi seluruh santrinya, baik sehat jasmani ataupun rohani. Hal itu, paparnya, sebagai bentuk antisipasi penularan Covid-19 yang kini sudah menyebar luas.
“Jadi selama 14 kedepan, mohon maaf para wali sementara tidak diperkenankan menjenguk putra-putrinya. Rentang waktu 14 hari, masa yang ditentukan pemerintah, sebagai masa berkembangnya virus ini,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Kebijakan tersebut menurut Gus Harris, bukan berarti pesantren tidak takut kepada Allah, melainkan langkah itu merupakan bentuk ikhtiyar sebagai wujud ketakutan kepada Allah SWT. Agar, imbuhnya, para santri yang berada di bawah naungan Pesantren Genggong aman dan terdeteksi.
“Justru karena kita takut kepada Allah, maka kita melakukan ikhtiyar ini. Karena kita tidak tahu, sudah sampai mana virus ini berkembang,” tuturnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT