MAYANGAN-PANTURA7.com, Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di seputar Alun-alun di Kota Probolinggo mengeluhkan sepinya pembeli dalam beberapa hari belakangan. Mereka meyakini, omzet dagangan turun drastis karena mewabahnya virus corona (Covid-19).
Salah seorang penjual makanan dan minuman (mamim), Amir (32) menyebut, sudah 10 hari ini omzetnya turun karena stand jualannya sepi pembeli. Mayoritas pelangganya adalah pelajar dan aparatur sipil negara (ASN), yang saat ini belajar dan bekerja dari rumah.
“Sebenarnya saya juga merasa khawatir tertular virus corona karena berada di tempat umum. Namun saya harus tetap berjualan untuk menafkahi keluarganya,’’ terang Amir, Jum,at (27/3/2020)
Ia berharap, pandemik virus corona segera tertangani sehingga tidak berdampak terhadap roda perekoniman masyarakat ekonomi menengah ke bawah seperti dirinya. “Kalau begini terus, kita yang kelimpungan,” keluh Amir.
Kondisi yang lebih memprihatinkan dialami oleh Usman (40), penjual es tebu yang juga berjualan Alun-alun Kota Probolinggo. Ia menjelaskan, pendapatannya saat ini anjlok hingga 70 peren jika dibandingkan dengan sebelumnya.
“Sebelum ramai soa corona, dalam sehari saya mengantongi Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. Namun saat ini, omset jualan hanya sekitar Rp30 ribu dalam sehari,” ceritanya.
Omset senilai Rp30 ribu itu, lanjutnya, didapat setelah dia berjualan hingga malam hari. “Buka pagi, biasanya sore sudah habis. Sekarang harus buka sampai malam, itupun dapatnya tidak seberapa,” ucapnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi