Menu

Mode Gelap
Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan Asyik Belanja di Toko, Motor Perempuan Muda di Kota Probolinggo Raib Polisi Bekuk Pelaku Premanisme di Proyek Strategis Nasional di Kawasan PIER Songsong Porprov 2025, KONI Kota Probolinggo Siapkan 34 Cabor Maling Kambing di Lumajang Tertangkap, Motornya Dibakar

Lingkungan · 20 Apr 2020 06:53 WIB

Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan


					Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Perairan pantai Probolinggo sejak sekitar sepekan lalu, dipenuhi ubur-ubur. Ratusan ribu ubur-ubur mewarnai pinggiran pantai utara Jawa, tepatnya di sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Berdasarkan informasi, hampir setiap tahun, ubur-ubur memilih untuk bermigrasi dan memenuhi perairan Pantai Mayangan Probolinggo.

“Biasanya saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau banyak ubur-ubur,” kata Dan Kamla Mayangan, Peltu Mess Agus Suyono, Senin (20/4/2020).

Dia mengatakan, nantinya ubur-ubur tersebut akan menghilang dengan sendirinya. “Tidak perlu dibasmi. Nanti akan pergi dengan sendirinya,” ujarnya.

Sisi lain keberadaan jutaan ubur-ubur ini, kata Agus, cukup mengganggu aktivitas para nelayan.

“Terutama saat menebar jaring, banyak ubur-ubur yang nyangkut di jaring ikan. Terpaksa para nelayan harus membersihkan,” katanya.

Hal inilah yang kemudian menambah pekerjaan para nelayan. Ubur-ubur yang tersebar secara berkelompok ini juga bisa menghambat laju kapal yang hendak berangkat melaut.
Banyak ubur-ubur mati terkena baling-baling perahu nelayan saat kapal melaju.

“Sebagian nelayan, harus mencari tempat agak ke tengah untuk mencari ikan agar terhindar dari ubur-ubur ini,’’ terangnya.

Keberadaan jutaan ubur-ubur ini juga sempat dikeluhkan beberapa masyarakat yang hendak mandi di pantai. Mereka akhirnya urung untuk mandi lantaran khawatir akan bahaya yang ditimbulkan ubur-ubur ini.

Rony, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, mengaku, tidak berani untuk memancing ikan di pantai. “Takut terganggu ubur-ubur,” katanya.

Ia menambahkan, sejak empat hari lalu ubur-ubur ini muncul dan bergerombol di tepi pantai. “Enggak tahu kapan pindahnya,” katanya.

Meski tidak berbahaya, namun kulit ubur-ubur yang berlendir jika mengenai kulit manusia akan menimbulkan alergi dan demam. Sehingga diimbau agar warga tidak berenang di sekitar kerumunan ubur–ubur.

Diperkirakan fenomena tahunan ini akan terus berlanjut saat akan memasuki musim kemarau nanti, atau dua minggu ke depan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah

10 April 2025 - 14:38 WIB

Lanjutkan Proyek Gedung Inspektorat, Pemkot Probolinggo Rogoh Rp5 M

9 April 2025 - 18:53 WIB

Puncak Arus Balik, Jalur Lumajang – Malang Via Piket Nol Lancar

6 April 2025 - 14:41 WIB

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

Kapolres Sebut Arus Balik di Probolinggo Ramai Lancar, Angka Kecelakaan Minim

4 April 2025 - 21:06 WIB

Trending di Lingkungan