KANIGARAN-PANTURA7.com, Membantu meringankan beban sesama, tak perlu menunggu kaya. Hal itu ditunjukkan oleh Sunarsih (55), penjual nasi pecel asal Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Pandemik corona yang mewabah dan menewaskan ratusan orang di tanah air, membuat wanita paruh baya itu tergugah. Ia pun berinisiatif menyumbangkan tabungannnya demi meringankan Tim Satgas Covid-19 dalam penanganan virus mematikan itu.
Uniknya, bantuan yang ia berikan merupakan receh yang masih tersimpan rapi di dalam celengan. Receh berisi pecahan Rp. 1000 tersebut ia serahkan ke Tim Satgas Covid-19 Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo, Senin (20/04/2020).
“Saya lihat berita anak sumbangkan tabungannya di TV, kemudian saya nekad sendirian naik sepeda motor ke sini (untuk serahkan sumbangan). Awalnya saya bingung mau disumbangkan kemana, takut kena tipu,” kata Sunarsih di Kantor Wali Kota Probolinggo.
Sunarsih menyerahkan celengan berukuran berisi uang koin itu kepada Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, di kantornya. “Tabungan saya receh semua pak. Mau sumbang uang 100 ribuan ga punya,” tutur dia kepada Wali Kota.
Sunarsih menjelaskan, koin receh itu merupakan hasil tabungannya selama 3 tahun. Mulanya, uang itu akan ia gunakan untuk biaya perjalanan umroh ke tanah suci Mekah. Namun, pandemik corona membuat ia mengurungkan niat.
“Tabungan itu saya siapkan untuk umroh, namun saya ingin virus corona ini segera teratasi. Siapa tahu receh ini bisa dibelikan APD (Alat Pelindung Diri) untuk tenaga medis, meski jumlahnya tidak seberapa,” jelasnya tulus.
Wali Kota Hadi Probolinggo, Hadi Zainal Abidin mengaku sangat bangga dan terharu dengan jiwa sosial yang dilakukan pedagang nasi pecel itu. Tindakan Sunarsih, kata Wali Kota, layak dicontoh warga lainnya.
“Hari ini kami terima sumbangan dari seorang pedagang nasi pecel. Berapapun jumlahnya bukan masalah, tapi niatnya yang tulus membuat kami bangga. Ibu Sunarsih rela kehilangan biaya umrohnya, dengan menyumbang untuk penanganan Covid-19,” ungkap Wali Kota Hadi.
Dikatakan Wali Kota, kondisi ekonomi Sunarsih sebenarnya saat ini cukup memprihatinkan. Sebab warung nasi pecel miliknya sepi pembeli karena terimbas pandemik virus corona.
“Sebelum ada virus corona, 5 kilogram beras yang dimasak Ibu Sunarsih habis terjual. Sedangkan saat ini, 3 kilogram beras saja tak sampai habis. Namun ia ikhlas menyumbang demi kemanusiaan,” ucap Wali Kota. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi