Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Berita Pantura · 25 Apr 2020 07:09 WIB

Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana


					Corona Menerpa, Tukang Becak pun Merana Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Mencari sudut terlindung teduh dari terik mentari. Menatap jalan lengang di depan yang tak ada harapan. Kakinya mengayuh angin Naluri kebiasaan terlalu bodoh untuk mengerti segala macam aturan yang dia tahu dan dirasakan hilang pencaharian

Itulah sepengal lirik lagu “Opera Tukang Becak” yang dinyanyikan Ebiet G. Ade yang menggambarkan perjuangan tukang becak dalam mencari rezeki. Capeknya mengayuh becak dan menunggu penumpang adalah cerita tersendiri bagi mereka.

Tak butuh sebuah ranjang mahal atau kasur yang empuk, bantalan kursi becak sudah cukup untuk sejenak beristirahat, menebus kerasnya hari-hari mereka. Inilah potret para tukang becak yang sedang istirahat.

Pemandangan di Jalan Panglima Sudirman,tepatnya depan Kantor Walikota Probolinggo, berbeda dari hari biasa. Lalu lalang kendaraan tak lagi ramai.

Pedestrian yang biasanya sesak wisatawan, kini sepi. Toko-toko tutup, tukang becak lebih banyak menganggur, sedang angkot nyaris tak ada. Itu semua karena corona.

Sejumlah becak parkir berderet. Kursi penumpang tak diduduki penumpang atapun wisatawan diganti sang empu yang memilih tidur siang di atasnya. Sadel kosong bagai tak bertuan.

Pemandangan ini menurut Totok (52) sudah mulai tampak sejak beberapa pekan terakhir. Dia memilih bertahan, baginya mencari nafkah tetap harus dilakukan. Totok bukan sedang menentang Surat Edaran (SE) Walikota Probolinggo. Ia mengaku, hanya ingin bertahan.

“Sudah 10 tahun narik becak, sekaran ini yang terparah sepinya,” kata warga Kademangan ini, Sabtu (25/4/2020).

Meski begitu dia tetap rela menempuh perjalanan sekitar 25 menit menuju jantung Kota Probolinggo. Dia tetap setia menanti penumpang meski faktanya tidak ada satu pun penumpang hari ini.

“Ya ini kalau saya tukang becak asli Probolinggo, jadi dari rumah ke sini cari rezeki. Kalau di rumah saja kasihan anak cucu. Ini modal nekat, semangat, jaga kesehatannya sama penyakit Allah sendiri yang tahu. Saya tetap kerja,” katanya.

Totok mengaku, harapannya tinggal satu, wabah ini segera berakhir. Tak mungkin baginya yang bekerja keliling kota untuk mencari nafkah, hanya berdiam diri di rumah.

“Kalau tidur di rumah, uang 5 ribu enggak ada. Sedang becak tidak mungkin dikerjakan dari rumah. Saya ikut prihatin mudah-mudahan segera berakhir,” harapnya.

Hal tak jauh berbeda dirasakan Narto (56). Tukang becak ini juga merasa kepayahan dengan wabah corona. Wisatawan yang tak lagi datang bikin dia bingung siapa yang harus diantarkan.

“Semua lumpuh karena corona ini ya sudah semua ditutup (toko-toko),” ujarnya.

Hari ini pun sepi, dia belum mendapat penumpang. Padahal setengah hari saja pada hari biasa setidaknya dia sudah bisa narik tiga kali. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhamad Rizal


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Trending di Ekonomi