Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M Tepis Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wabup Jember Tampil Harmonis saat Hadiri Rapat Paripurna Diawasi dari Udara, Lokasi Sabung Ayam di Nguling Dibongkar Polisi Wanita Muda Kena Begal di Leces Probolinggo, Tangan Nyaris Putus Habisi Istri dengan Keji, Didik Mengaku Dibakar Rasa Cemburu Polres Pasuruan Kota Bongkar Sindikat Sabu, Lima Orang Diamankan

Ekonomi · 10 Mei 2020 08:49 WIB

Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi


					Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) saat bulan Ramadhan, tak menghalangi warga di Kabupaten Probolinggo berjualan menu takjil. Pedagang takjil musiman masih banyak dijumpai disejumlah pusat keramaian.

Seperti yang terlihat di sudut Pasar Semampir, Kota Kraksaan, Minggu (10/5/2929) sore. Sejumlah pedagang takjil, dari penyedia minuman, kolak hingga lauk pauk seperti pepes ikan dan ayam bakar, nampak sibuk melayani pembelu.

Mereka berjualan menu takjil demi menambah pundi-pundi rupiah, dengan memanfaatkan momentum bulan puasa. Mereka pun, seolah lupa bahwa saat ini terjadi pandemi Cobid-19 dan ada seruan dari pemerintah untuk menerapkan jaga jarak.

“Jika tetap di rumah, saya gak ada tambahan penghasilan, lagipula ini setahun sekali kok. Jadi bukannya gak mau mengikuti seruan pemerintah,” kata salah satu pedagang menu takjil di Pasar Semampir, Sumiati.

Wanita asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan ini mengklaim, aneka takjil yang ia jual bersama pedagang lain adalah menu khas yang diburu warga saat Ramadhan. Apalagi harganya terbilang ekonomis, dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per item.

Ia menambahkan, setiap hari Sumiati menghabiskan modal kurang lebih Rp 200 ribu, untuk membuat makanan dan minuman takjil. Sebagian takjil, ia beli pada orang lain untuk dijual kembali.

“Memang tidak seluruhnya ludes tapi sudah pasti kembali modal dan ada labanya. Biasanya kami dapat laba bersih setiap hari Rp. 50 sampai Rp. 100 ribu,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Umi Kulsum, penjual takjil asal Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan. Menurutnya, bulan Ramadan ini memberi berkah tersendiri, meski Covid-19 juga melanda Kabupaten Probolinggo.

“Sejak batasan operasional pasar diberlakukan, pedagang sudah banyak beralih jualan takjil. Baru malam harinya beraktivitas jualan seperti biasa,” ungkap Umi Kulsum. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Pemerintah Lumajang Dukung Usulan Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Lumajang

13 April 2025 - 13:21 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Program Koperasi Makro Desa Dipenuhi Ketidakpastian, Diskopum Jember Tunggu Arahan

12 April 2025 - 17:57 WIB

Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik

10 April 2025 - 22:04 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Trending di Ekonomi