Menu

Mode Gelap
Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025

Ekonomi · 31 Mei 2020 10:11 WIB

Kampung Tempe Sumbertaman Hasilkan 3 Ton Tempe Sehari


					Kampung Tempe Sumbertaman Hasilkan 3 Ton Tempe Sehari Perbesar

WONOASIH-PANTURA7.com. Siapa yang tidak mengenal tempe? Apalagi masyarakat Indonesia, dari semenjak masa penjajahan hingga sekarang, tidak bisa dilepaskan dari tempe. Tempe juga mulai dikenal di luar negeri.

Ternyata di Kota Probolinggo terdapat kampung yang warganya banyak memproduksi tempe. Kampung tempe itu berada di Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih. Tepatnya di RT 02/RW 03 Sumbertaman.

Di tempat tersebut, turun-temurun warganya membuat tempe. Sekitar 30 kepala keluarga (KK) di RT 02 merupakan industri rumahan (home industry) tempe.

Tempe yang mereka buat tak sekadar tempe, tapi betul-betul tempe yang berkualitas. Yakni gurih dan lezat tanpa ada rasa kecut (asam) maupun pahit yang kerapkali kita temukan di pasar-pasar tradisional maupun pasar modern pada umumnya.

Salah satu pembuat tempe, Nur Alip mengatakan, pembuatan tempe di kampungnya sudah berlangsung lama, turun-temurun. “Sebagian besar tempe yang beredar di Probolinggo, bahkan sebagian dikirim ke luar daerah, berasal dari Sumbertaman,” katanya, Minggu (31/5/2020).

Disinggung mengapa tempe “made in” Sumbertaman banyak diminati konsumen, Alip mengatakan, karena bahan bakunya berupa kedelai murni. “Kedelai murni, tidak bercampur dengan biji-bijian lain seperti, jagung, kacang hijau, dan lain-lain,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Riyanto, juga perajin tempe di Sumbertaman. “Selain kedelai murni, kami juga menjaga faktor kebersihan. Bahkan kulit kedelai kami bersihkan biar tidak bercampur dengan biji kedelai,” katanya.

Kebersihan harus senantiasa dijaga karena ini menyangkut makanan. “Air rebusan pun menggunakan air sekali pakai. Kalaupun ada kedelai yang dimasukkan kembali, persentase air bersih dengan air sisa rebusan adalah 90 dibanding 10 persen,” tambah Alip.

Disinggung berapa kapasitas produksi tempenya, Alip mengatakan, setiap hari mengolah 1-3 kuintal kedelai. “Kalau harganya Rp40 ribu per satu lembar tempe berukuran 40 x 30 centimeter. Kalau irisan kecil Rp1.000,” katanya.

Alip memperkirakan, dalam sehari sekitar 3 ton tempe dihasilkan para perajin tempe di Sumbertaman. “Sebagian besar tempe Sumbertaman dipasarkan di Probolinggo. Khusus tempe produksi saya, dipasarkan di Lumajang,” kata pria yang juga Ketua RT 02 itu.

Alip mengaku, kewalahan melayani permintaan pasar di Lumajang. Kebanyakan pelanggannya adalah para penjual sayur-mayur keliling maupun toko kelontong, yang menjual kembali tempenya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

UMP/UMK Tahun 2025, DPC K-SPSI Usul UMK Kota Probolinggo Naik 8-10 Persen

13 November 2024 - 11:51 WIB

Bangkitkan Ekosistem Ekonomi Daerah, Polinema dan Kadin Akan Dorong SDM Lumajang

12 November 2024 - 14:31 WIB

Petani Kota Probolinggo Sukses Tanam Kubis di Dataran Rendah

9 November 2024 - 17:42 WIB

Stok Pupuk Bersubsidi di Lumajang Dipastikan Aman pada Tahun 2024

7 November 2024 - 10:28 WIB

Pertanian Lumajang Sumbang 32 Persen PDRB

6 November 2024 - 14:19 WIB

Harga Cabai Anjlok, Petani Probolinggo Harap Pemerintah Turun Tangan

1 November 2024 - 22:17 WIB

Lahan Tembakau di Lumajang Membengkak Jadi 1.220 Hektare

31 Oktober 2024 - 15:58 WIB

Modal Rp500 Ribu, Pembudidaya Kepiting Tambak Khas Pesisir Probolinggo Tembus Pasar Taiwan

30 Oktober 2024 - 21:06 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Trending di Gaya Hidup