MAYANGAN-PANTURA7.com, Menjadi salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19, membuat RSUD dr. Mohamad Saleh Kota Probolinggo terus berbenah. Setelah mendatangkan PCR (Polymerase Chain Reaction), rumah sakit pelat merah ini kembali mendatangkan alat medis baru.
Alat tersebut berupa apheresis (aferesis), produk Amerika Serikat yang disebut-sebut mampu mendeteksi sedikitnya 50 penyakit melalui pemeriksaan plasma darah. Per Senin (1/6/2020), alat ini siap digunakan bagi pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSUD dr. Mohamad Saleh.
Dokter Spesialis Patologi Klinik RSUD dr Moh. Saleh, dr Boby Mulyadi menjelaskan, cara kerja alat medis baru ini berbeda dengan PCR. PCR, jelasnya, menitikberatkan pada pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik virus corona dalam tes swab.
“Prinsipnya, alat ini menyaring atau mengambil darah pasien Covid-19. Jadi, alat ini menyedot plasma darah yang kotor dari pasien kritis dan memasukkan plasma darah dari pasien yang sembuh,” kata dr. Boby ditemui di RSUD dr Moh. Saleh.
Namun, menurut dr. Boby, tidak semua pasien sembuh Covid-19 bisa diambil darahnya melainkan ada ketentuan tertentu. Pertama, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh atau negatif dalam dua kali tes swab.
“Kedua, mempunyai antibodi dengan titer yang cukup tinggi. Yang ketiga, plasma ini ada kecocokan jika dimasukkan kedalam tubuh penerima,” papar dia.
Ia menegaskan, alat ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah parah. Di Jawa Timur, klaimnya, selain RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo, hanya RSUD dr Soetomo Surabaya dan RS. Saiful Anwar Malang, yang mempunyai alat tersebut.
“Setahu saya, baru ada tiga rumah sakit di Jawa Timur yang dilengkapi alat ini. Biaya kalau periksa mandiri sekitar Rp 4,5 juta, namun bagi pasien Covid-19 ya gratis,” tandas Boby.
Sementara, Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abrar HS Kuddah menyebut manfaat dari alat ini adalah membantu mendongkrak terbentuknya antibodi bagi pasien Covid-19 yang kondisinya sudah emergency. Sehingga peluang sembuh pasien tersebut kembali besar.
“Tujuan yang paling mendasar (mendatangkan alat ini) adalah mempercepat proses penanggulangan Covid-19 dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan terapi menggunakan apheresis,” urai Abrar. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi