Menu

Mode Gelap
Libatkan 200 Warga, KPU Gelar Simulasi Pencoblosan Eksekutif – DPRD Kabupaten Probolinggo Sepakati APBD 2025 Bawaslu Kabupaten Pasuruan Usulkan Pemecatan Dua Sekretariat PPS Terkait Dukungan Paslon Bupati ke KPU Kejari Kabupaten Pasuruan Musnahkan Barang Bukti, Kasus Narkoba Masih Mendominasi Jelang Debat Pamungkas, Paslon Diharapkan Bisa Paparkan Ide dan Gagasan Pendukung Kotak Kosong Geruduk KPU dan Bawaslu Kota Pasuruan, Tuding Ada Kongkalikong dengan Paslon Tunggal

Berita Pantura · 7 Jun 2020 10:41 WIB

Tiga Hari Diterjang Rob, Tambak Tidak Terdampak


					Tiga Hari Diterjang Rob, Tambak Tidak Terdampak Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Banjir rob melanda sejumlah wilayah pesisir pantai di Kabupaten Probolinggo, sejak 3 hari lalu. Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, menjadi salah satu kawasan yang tergenang banjr akibat air laut pasang itu.

Di Desa Kalibuntu, selain pemukiman penduduk sebagian wilayahnya menjadi area tambak, yakni tambak garam dan tambak udang. Para petambak bersyukur, meski tiga hari ditejang rob namun tidak terdampak terhadap area tambak.

Ketua Kelompok Petani Garam Kalibuntu Sejahtera 1, Suparyono menjelaskan, banjir rob memang rutin terjadi di desanya. Menurut dia, Desa Kalibuntu akan tergenang banjir rob sedikitnya 2 kali dalam setahun.

“Sudah biasa setiap tahunnya, kalau sudah pertengahan bulan dan akhir bulan, pasti air laut akan pasang dan masuk ke pemukiman warga,” kata Suparyono, Minggu (7/6/2020).

Lantaran sudah menjadi musibah rutin, lanjutnya, para petani garam dan pemilik tambak udang melakukan berbagai antisipasi agar rob tidak sampai berdampak ke tambak, yang luas lahannya mencapai sekitar 30 hektar.

“Kalau tambak udang di Desa Kalibuntu luasnya sekitar 40 sampai 60 hektare. Jadi banjir robnya tidak sampai ke tambak, hanya ke pemukiman saja,” tutur Suparyono.

Sekedar informasi, banjir akibat air laut yang pasang itu terjadi mulai Kamis (4/6/2020) sekitar pukul 9.00 Wib. Air laut meluap dan merendam area pemukiman warga sekitar.

Bahkan, ketinggian air laut disejumlah titik pemukiman hampir mencapai 1 meter. Namun, selang 5 jam kemudian, air laut perlahan mulai surut sehingga aktifitas warga berangsur kembali normal. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Musim Hujan, Pemkot Probolinggo Antisipasi Bencana Hidrometeorologi

21 November 2024 - 14:13 WIB

Melanggar Aturan, DLH Kabupaten Pasuruan Tutup Saluran Limbah Dua Perusahaan

20 November 2024 - 19:17 WIB

BPBD Lumajang Imbau Masyarakat Waspadai Aktivitas Gunung Semeru

20 November 2024 - 15:54 WIB

Gunung Semeru Luncurkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter di Atas Puncak

20 November 2024 - 13:34 WIB

Antisipasi Gangguan, KAI Normalisasi Drainase hingga Siapkan Alat Berat

19 November 2024 - 14:41 WIB

Belum Lengkapi Izin, Komisi 3 DPRD Kota Probolinggo Rekomendasikan Supermarket Baru Ditutup

18 November 2024 - 18:14 WIB

BMKG Imbau Masyarakat Lumajang Tingkatkan Kewaspadaan

18 November 2024 - 09:43 WIB

Musim Hujan, Sembilan Kecamatan di Kabupaten Pasuruan Masuk Zona Rawan Banjir

16 November 2024 - 20:13 WIB

Perhutani Probolinggo-Lumajang Tepis Soal Alih Fungsi Lahan Lindung Jadi Tanaman Tebu

12 November 2024 - 16:23 WIB

Trending di Lingkungan