Menu

Mode Gelap
Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran Tiga Bulan, Pemkot Probolinggo Vaksin 3 Ribu Ekor Sapi Pria Pembunuh Istri di Probolinggo Terancam Hukuman Mati, ini Pasal yang Diterapkan Polisi Songsong Porprov 2025, PODSI Kota Probolinggo Targetkan 6 Medali Emas Solusi Air Bersih di Lumajang: Bupati dan Walikota Probolinggo Dukung Rencana Pembangunan Infrastruktur Air Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

Sosial · 20 Jun 2020 08:24 WIB

‘Gubuk Derita’ Milik Hotija Tak Tersentuh RTLH


					‘Gubuk Derita’ Milik Hotija Tak Tersentuh RTLH Perbesar

TONGAS-PANTURA7.com, Asa Siti Hotija (13) untuk segera tinggal di rumah yang layak huni harus dipendam dalam-dalam. Pasalnya, rumah bocah perempuan asal Desa Tongas Wetan, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo itu, tak masuk dalam program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun anggaran 2020.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo, Abdi Utoyo. Menurut dia, program RTLH tahun 2020 terpaksa disetop karena seluruh anggaran sudah dialokasikan untuk penanganan dan pencet Covid-19.

“Yang paling mendesak saat ini adalah penanganan Covid-19. Jadi anggaran kita untuk RTLH tahun 2020 sudah tidak ada, sudah tergerus untuk penanganan Covid-19. Jadi memang betul-betul sudah tidak ada kegiatan,” kata Abdi, Sabtu (20/6/2020).

Meski bantuan dalam bentuk bedah rumah sudah pasti tidak bisa dilakukan tahun ini, namun Abdi berjanji akan mencari cara agar ‘Gubuk Derita’ Hotija bisa dipoles. Syukur-syukur, bisa menjadi prioritas program RTLH di tahun 2021.

“Jadi untuk kegiatan RTLH, kita anggarkan Rp15 juta untuk satu unit dari total 1.000 unit. Insyaallah di tahun 2021, nanti kita akan cek lagi,” terang Abdi saat dikonfirmasi via sambungan seluler.

Sekedar informasi, kemalangan dialami Siti Hotija bersama neneknya Natik (85) yang tinggal di sebuah gubuk bambu kecil berukuran sekitar 5 x 4 meter persegi. Hotija merupakan bocah yatim piatu sejak ia duduk di bangku Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sejatinya, tempat yang ditinggali Hotija dan neneknya tersebut sudah pernah roboh, beberapa waktu lalu. Berkat kepedulian masyarakat sekitar, rumah berdinding anyaman bambu tersebut berdiri kembali, dimana dananya perbaikan berasal dari hasil swadaya warga. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 39 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Secercah Asa Fatayat NU Menapaki 279 Tahun Usia Kabupaten Probolinggo

18 April 2025 - 22:17 WIB

Peringatan Harjakabpro ke-279 Dikemas Sederhana, Diawali Ziarah Kubur dan Tasyakuran

18 April 2025 - 19:53 WIB

Megawati Hangestri Pulang ke Jember, Disambut Meriah bak Pahlawan

15 April 2025 - 19:14 WIB

Pasca Lebaran, Pemohon Administrasi Kependudukan di Jember Melonjak

13 April 2025 - 20:25 WIB

Jembatan Pajarakan Rusak, Jalur Pantura Probolinggo Macet 3 KM

13 April 2025 - 20:08 WIB

Angka Pengangguran di Jember Diklaim Menurun dalam Setahun Terakhir

13 April 2025 - 12:54 WIB

Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya

10 April 2025 - 18:23 WIB

Puluhan Rumah Perdamaian Adhyaksa Didirikan di Kota Probolinggo, ini Tujuannya

9 April 2025 - 17:22 WIB

Selama Ramadan, 200 Wanita di Probolinggo Gugat Cerai Suami, 155 Orang Resmi Menjanda

9 April 2025 - 10:59 WIB

Trending di Sosial