BESUK-PANTURA7.com, Teror ledakan petasan yang terjadi di rumah Kepala Desa (Kades) Kecik, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, belum mampu diungkap oleh pihak kepolisian. Alhasil, berbagai spekulasi pun berkembang liar di masyarakat.
Ada yang menyebut, teror petasan yang dilakukan saat dnihari itu murni karena unsur kriminal. Ada juga yang menduga teror merupakan dampak dari pemilihan kepala desa (Pilkades) beberapa waktu lalu.
Kades Kecik, Sholeh menuturkan, ia beserta keluarga besarnya sama sekali tidak memiliki musuh. Hal itu membuat Sholeh tak menaruh curiga kepada siapapun, dan menganggap teror ledakan sebagai sebuah musibah.
“Musuh tidak ada, karena saya menjalankan tugas sebagai kepala desa sudah sebagaimana mestinya. Jadi kalau musuh, saya kira tidak ada,” kata Kades Sholeh, Senin (22/6/2020).
Menanggapi isu bahwa ledakan dilakukan oleh lawan politik dalam Pilkades, pria yang baru menjabat Kades selama 6 bulan terkahir ini menepis anggapan itu. Apalagi, kata dia, Pilkades sudah selesai sejak 7 bulan lalu.
“Sejak jadi kades, saya dan keluarga juga tidak pernah mendapat teror sebelumnya. Kalaupun saya ada salah, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua warga saya. Karena saya masih belajar menjalankan amanah ini (Kades,red),” tutur dia.
Sholeh berharap, ada hikmah dibalik insiden yang menimpanya, yang sekiranya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kecik. Teror petasan, menurut Sholeh, tidak akan mematahkan semangatnya dalam melayani masyarakat desanya.
“Biasanya setiap malam di rumah, banyak warga begadang dan main tenis meja. Tetapi kebetulan malam itu bolanya habis, sehingga tidak ada warga yang begadang, suasana di rumah pun sepi,” ujarnya.
Diketahui, ledakan terjadi di rumah Kades Sholeh pada Minggu (21/6/2020) sekitar pukul 01.00 Wib. Meski tidak ada korban jiwa, namun korban menderita kerugian material karena pagar tembok dan atap kanopi rusak. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT