MAYANGAN-PANTURA7.com, Setelah banyak dikeluhkan masyarakat hingga menjadi agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD setempat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo menempatkan sejumlah personel di beberapa titik macet. Hal itu terkait rekayasa arus lalu lintas (lalin) akibat proyek gorong-gorong di JLU Mayangan.
“Kita mengantisipasi titik kemacetan untuk hindari kecelakaan di beberapa tempat seperti pertigaan Jalan Gatot Subroto, Gladak Serang, dan lainnya,” kata Kepala Dishub Kota Probolinggo, Sumadi, Rabu (24/6/2020)
Titik rawan kemacetan itu juga ada di perempatan Flora, kawasan Pasar Kronong, serta Jalan Basuki Rachmad tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan.
Sumadi menambahkan, kemacetan sering terjadi karena terkadang perilaku pengemudi yang tidak tertib juga padatnya arus kendaraan yang lewat, utamanya pada pagi hari. Petugas yang berjaga juga menginformasikan soal penataan lalin kepada pengemudi yang melewati titik-titik macet tersebut.
“Kemacetan itu terjadi kalau tingkah laku pengemudi, pengendara, atau pengguna jalan tidak sesuai. Sehingga perlu ada petugas yang diturunkan ke lapangan,” katanya.
Salah seorang warga, Firmanto (30) mengaku, bisa memaklumi jika masih ada pengemudi yang bingung akibat rekayasa lalu lintas tersebut. “Mungkin belum tahu makanya sedikit bingung,” ujarnya.
Sebelumnya, JLU ditutup karena ada perbaikan jembatan di wilayah tersebut. Para sopir luar kota mengaku masih bingung atas pengalihan arus ini.
“Sudah tahu kalau jalan ditutup. Tapi kalau pengalihan arusnya nggak tahu,” kata Antok, salah satu sopir truk rute Jakarta – Bali. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi