Menu

Mode Gelap
Mitigasi Bencana, Pemkab Jember Perluas Program Satuan Pendidikan Aman Bencana Duh! 18 ASN Pemkab Probolinggo Mangkir di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran Berpacu dengan Waktu, Pemkot Probolinggo Targetkan Gelar Sekolah Rakyat Tahun ini Sendirian di Rumah, Gadis Desa di Karangren Probolinggo jadi Korban Rudapaksa Motor Tabrak Bus di Jalur Pantura Probolinggo, Dua Pemuda asal Bondowoso Tewas Paedi Korban Terseret Ombak Pantai Bambang di Lumajang Ditemukan Tak Bernyawa

Wisata · 5 Jul 2020 06:14 WIB

Tak Tertib, Warga Berkerumun di Alun-alun dan TWSL


					Tak Tertib, Warga Berkerumun di Alun-alun dan TWSL Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Menjelang new normal, kerumunan orang banyak dijumpai di tempat-tempat umum di Kota Probolinggo di akhir pekan. Jajaran Satuan Sabhara Polresta dan Satpol PP, Minggu pagi (5/7/2020) meminta warga yang berkerumun di alun-alun dan Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) bubar.

Selain berkerumun, sebagian warga di alun-alun dan TWSL tidak mengenakan masker. Padahal kerumunan warga itu berpotensi menjadi ajang penularan Covid-19 di Kota Probolinggo.

“Maaf, saya memang tidak terbiasa memakai masker,” kata Barja, penjual baju di alun-alun. Ia berjanji, akan mengenakan masker jika keluar rumah saat berjualan.

Seperti diketahui, di sekeliling alun-alun ada Pasar Minggu setiap pagi. Sempat tutup beberapa bulan, Pasar Minggu kembali buka menjelang new normal.

Selain kerumunan pedagang, Pasar Minggu banyak didatangi warga yang ingin berbelanja, olahraga, hingga refreshing.

Pemandangan serupa juga terlihat di kawasan TWSL di Jalan Basuki Rachmad, Minggu pagi. Banyak warga yang bergerombol di bahu jalan di depan kebun binatang (Bonbin) mini itu.

“Warga yang berkerumun di alun-alun dan TWSL kami minta untuk membubarkan diri,” kata Kasat Sabhara Polresta, AKP Retno Utami. Dikatakan menjelang new normal tidak berarti masyarakat bisa bebas tanpa mematuhi protokol kesehatan.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Satpol PP Linmas dan Damkar, Agus Efendi. “Kebiasaan warga yang berkerumun termasuk rawan terjadinya penularan virus Corona,” katanya.

Agus mengatakan, selama beberapa hari menggelar operasi, tempat wisata, kedai kopi, kafe menjadi tempat “favorit” warga kota untuk cangkrukan. “Cangkrukan boleh-boleh saja, tetapi saat pandemi Covid-19 sebaiknya dihindari,” kata mantan Kepala Disbudpar Kota Probolinggo itu. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ribuan Wisatawan Datangi Tumpak Sewu hingga Puncak B29 di Lumajang

8 April 2025 - 11:59 WIB

Takjubnya Ahmad Dhani saat Kunjungi Jembatan Kaca Bromo, Sebut ‘Prototipe’ Surga

7 April 2025 - 22:21 WIB

Lebaran Ketupat, Ribuan Warga Tumpah Ruah di Pantai Mbah Drajid Lumajang

7 April 2025 - 17:23 WIB

Wisata Kuliner Lebaran, Menyantap Bakso Kabut di Jember

5 April 2025 - 21:23 WIB

Gunung Bromo Disesaki Wisatawan, Polres Probolinggo Jamin Keamanan

5 April 2025 - 20:40 WIB

Meski Wisata Ranu Regulo Dibuka, Jalur Pendakian Gunung Semeru Tetap Ditutup

4 April 2025 - 21:19 WIB

Wisata Jeep di Gunung Semeru Lumajang, Menyusuri Rute Bekas Erupsi 2021 Silam

4 April 2025 - 13:39 WIB

Lebaran Ceria di Gapuro Cafe, Nikmati Suasana Alam Bersama Keluarga

3 April 2025 - 20:02 WIB

Libur Lebaran, Jasa Penitipan Kucing di Kota Probolinggo Laris Manis

2 April 2025 - 13:04 WIB

Trending di Wisata