Menu

Mode Gelap
Pemkot Probolinggo Sidak Kios, Stok Pupuk Aman KPU Kota Probolinggo Mulai Distribusikan 1.312 Bilik Suara PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir

Sosial · 10 Jul 2020 15:54 WIB

Distribusi Bansos di Kotaanyar Tuai Protes, ini Faktanya


					Distribusi Bansos di Kotaanyar Tuai Protes, ini Faktanya Perbesar

KOTAANYAR-PANTURA7.com, Tiga orang Wanita Lanjut Usia (Lansia) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, memprotes distribusi bantuan sosial (bansos). Meski terdata sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM), namun mereka mengaku tidak menerima uang bantuan.

Mendapati fenomena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Sosial (Dinsos) lantas turun tangan. Dinsos mengirimkan tim ke Desa Sidomulyo untuk mengecek kebenaran aduan ketiga lansia.

“Agar masalah segera terselesaikan. Tim Dinsos menangani pengaduan dan ditindaklanjuti ke lapangan sebagai upaya pelayanan kepada masyarakat,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin, Jum’at (10/7/2020).

Hasil dari pengecekan tersebut, terang Ofie, diketahui bahwa penerima bansos atas nama Suni (62) warga Dusun Asem Jajar, RT 006, RW 002, seharusnya memang mendapatkan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT). Namun, bantuan tidak diterima Suni karena terkendala ATM.

“Saat pandemi Covid-19, nama Ibu Suni muncul sebagai penerima bantuan PKH yang bantuannya masuk di ATM BPNT. Namun karena ATM-nya tidak ada, pendamping PKH berkoordinasi dengan TKSK dan Timlak. Apabila ATM sudah ada, maka akan diserahkan kepada Ibu Suni melalui Ketua Kelompok,” terang Ofie.

Berbeda dengan Suni, lanjut Ofie, maka lansia lainnya Juma’ati (60) warga Dusun Asem Jajar, RT 003, RW 001, memang belum pernah mendapatkan bansos apapun baik itu kartu BPNT maupun bansos PKH.

“Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan pihak bank. Barangkali ibu ini termasuk KPM yang gagal Burekol (Buka Rekening Kolektif, red),” ungkap dia.

Sedangkan untuk Sustina (46) yang rumahnya ditempel stiker keluarga miskin dengan 2 contrengan, PKH dan BPNT, menurut Ofie, ada kesalahpahaman. Setelah dicek, Sustina hanya mendapatkan PKH saja.

“Untuk Ibu Sustina setelah dilakukan tracking, ternyata hanya mendapatkan PKH saja, kalau BPNT tidak dapat. Sedangkan stiker yang ditempel dengan contreng 2 itu, karena salah contreng,” Ofie menjelaskan.

Temuan fakta tersebut diharapkan Ofie, menjadi jawaban atas keluhan yang sebelumnya mereka adukan. Ia juga berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap aduan yang masuk, agar setiap bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat sebisa mungkin tepat sasaran.

“Ucapan terimakasih kepada PANTURA7.com untuk informasinya,” tutup Ofie. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pengurus AMSI Jatim Periode 2024-2028 Dilantik, Wamen Komdigi Beri Pesan Begini

20 November 2024 - 18:30 WIB

Petani Tembakau Lumajang Dibantu Satu Mesin Tiga Roda dan Lima Mesin Rajang

19 November 2024 - 14:31 WIB

Wamen Komdigi Bakal Hadiri Seminar dan Pelantikan AMSI Jatim

18 November 2024 - 17:55 WIB

Mentan Ajak Ribuan Peserta Minum Susu Bersama dan Teken MoU untuk Tingkatkan Produksi Susu Lokal di Pasuruan

14 November 2024 - 18:03 WIB

Permudah Penumpang Mudik Mencoblos, KAI Daop 9 Jember Siapkan Tiket Promo

14 November 2024 - 16:44 WIB

Lumajang Hanya Dapat Tiga Kuota untuk Petugas Kloter Pendamping Ratusan Calon Jemaah Haji

13 November 2024 - 08:36 WIB

Manfaatkan Lahan Kosong, Polres Probolinggo Kota Tanam Jagung

12 November 2024 - 18:46 WIB

Karang Taruna Memiliki Peran Penting Tumbuh Kembangnya Pemerintahan Desa

11 November 2024 - 09:46 WIB

Pemesanan Tiket KA untuk Libur Nataru Dibuka, Daop 9 Siapkan 7.000 Tiket per Hari

8 November 2024 - 15:32 WIB

Trending di Sosial