KANIGARAN-PANTURA7.com, Setelah menjalani rapid test pemeriksaan anti bodi secara gratis, para santri Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo bertolak ke pesantren. Mereka berkumpul di halaman RS NU Jalan Mastrip untuk kemudian dilepas oleh Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, Sabtu (11/7/2020).
Pemberangkatan santri “kloter” 2 ini diikuti sebanyak 40 santri dengan menggunakan lima minibus. Tampak hadir alumni sepuh Nurul Jadid, Kiai Al Qof, anggota DPRD Kota Probolinggo Hamid Rusdi dan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Umil Sulistyoningsih.
Ketua Panitia yang juga Alumnus Ponpes Nurul Jadid, M. Faruk Yunus mengatakan, santri sangat diharapkan perannya di masyarakat. Maka setiap santri harus serius belajar, taat pada guru dan senantiasa mendoakan bapak dan ibu.
“Kita para santri ini dibutuhkan masyarakat. Tidak hanya dalam urusan keagamaan. Setiap saat negara pun membutuhkan. Mari belajar serius.Taati guru. Doakan orangtuamu. Semoga ilmu kalian bermanfaat,” ucapnya di sela-sela pemberangkatan.
Sebelum berangkat semua tas bawaan para santri disemprot oleh petugas dengan menggunakan cairan disinfektan.
Dalam sambutannya, walikota Habib Hadi meminta saat mengirim ke pondok jangan hari Jumat dan melakukan salat Jumat di sana. “Bukan karena apa, semata-mata demi menjaga lingkungan pondok betul-betul steril dari virus demi kebaikan kita semua,” katanya.
Habib berpesan, santri dituntut untuk menimba ilmu dan menjadi harapan keluarga. Selama kembali ke pondok santri diharapkan semangat belajar, menjalankan protokol kesehatan. Saat keluar lingkungan pondok harus bisa menjaga diri. Jangan sampai lengah dalam mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pesantren.
“Orangtua mana yang tidak sayang. Justru karena sayang orangtua ingin memberi bekal agama. Semangat ya, semoga diberi kelancaran dan kesuksesan yang nantinya membuat orangtua tersenyum bangga di dunia dan akhirat,” harap Habib Hadi. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi