MAYANGAN-PANTURA7.com, Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) atau Kebun Binatang Mini di Jalan Basuki Rachmad, Kota Probolinggo dibuka kembali setelah sekian bulan ditutup. Namun kondisi TWSL masih sepi pengunjung bahkan pada akhir pekan seperti Minggu )12/7/2020).
Kepala DLH Kota Probolinggo,Rachmadeta Antariksa mengatakan, hingga beberapa hari mulai buka, tercatat hanya ada sekitar 100 pengunjung yang datang ke destinasi wisata itu.
“Sampai siang pukul 12.00 WIB itu masih sepi, tidak seperti hari-hari di akhir pekan biasanya, kondisinya ini termasuk sepi,” kata Deta, panggilan akrab Rachmadeta Antariksa.
Biasanya, kata dia, pada akhir pekan TWSL dikunjungi lebih dari 100 orang dalam sehari. Namun kini di loket masuk pun sepi, tidak terjadi antrean pengunjung.
Meski begitu, setiap pengunjung yang masuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dengan dicek suhu tubuh dan menggunakan masker. Petugas loket juga menganjurkan para pengunjung untuk terlebih dahulu mencuci tangan di wastafel yang disediakan.
Selama fase adaptasi kebiasan baru (AKB) atau new normal, Deta mengatakan TWSL tetap dibuka. Hanya saja jumlah pengunjung akan dibatasi apabila sudah melebihi 30 persen dari kapasitas.
“Kalau yang kira-kira kurang sehat kita larang untuk masuk ke lokasi wisata,” tegas Deta.
Di antara sepi pengunjung itu tampak seorang warga yang mengajak seluruh anggota keluarganya. Rachman (34), warga Jalan AA. Maramis mengatakan, sepinya pengunjung membuat dirinya tidak khawatir untuk berwisata di tempat tersebut.
“Kita bawa APD sendiri, bawa hand sanitizer, kalau ke sini banyak orang ya kita pulang aja, tapi sekarang ya kosong, lebih enak,” katanya.
Rachman membawa tiga anaknya yang dilengkapi dengan masker dan APD. Menurut dia anak-anaknya itu merasa nyaman menggunakan alat pelindung diri (APD) tersebut.
Warga lainnya, Nurul (25) mengatakan, dirinya lebih memilih berwisata di kebun binatang mini ini. Karena fase AKB di Kota Probolinggo memperbolehkan untuk dirinya membawa anak-anaknya.
“Kita sudah lama nggak main ke mana-mana. Jadinya kita ke sini saja sama anak-anak,” kata Nurul.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi