Menu

Mode Gelap
Pemkab Jember Luncurkan UHC Prioritas, Seluruh Warga Kini Bisa Berobat Gratis Kiai Hasan Genggong, Ulama Sejuta Karomah dengan Jejak Spiritual Mendalam Kereta Api Masih Favorit, Penumpang di Daop 9 Capai 117.208 Orang Selama Arus Balik Dipimpin Sekda, Pejabat Utama Pemkot Probolinggo Sambangi 2 Mantan Wali Kota, ini Tujuannya Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan

Ekonomi · 13 Jul 2020 04:58 WIB

Pandemi, Harga Jual Sapi Qurban pun Anjlok


					Pandemi, Harga Jual Sapi Qurban pun Anjlok Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Dua pekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1440 H, harga jual sapi potong atau sapi kurban justru anjlok. Pedagang menuding, turunnya harga jual sapi akibat pasar hewan terlalu lama ditutup seiring pandemi Covid-19.

Pantauan PANTURA7.com pada Senin (13/7/2020) pagi, harga sapi lokal jantan siap potong dipatok sekitar Rp16 juta. Padahal sebelumnya, harga sapi kualitas bagus ini berada di kisaran Rp18 hingga 20 juta.

Sementara, harga sapi potong kurban dengan kualitas biasa, dihargai Rp10 hingga Rp12 juta per ekor. Sementara, harga sapi potong asal Madura, harganya justru lebih rendah lagi dibandingkan harga sapi lokal.

Muhammad Rozaqi (26) warga Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo menjelaskan, saat ini harga sapi merah asal Madura berada dikisaran Rp5 juta. Padahal harga sebelumnya sekitar Rp7 juta, kisaran harga ini juga terjadi untuk sapi lokal yang kondisinya kurus.

“Padahal sudah mendekati hari raya Idul Adha, biasanya harga jual sapi di pasaran naik. Semoga saja harga jualnya bisa berubah saat Idul Adha kurang sepekan,” paparnya.

Merosotnya harga sapi, menurut dia, disinyalir lantaran stok sapi potong melimpah. Pasca pasar hewan ditutup selama 3 bulan oleh pemerintah daerah, para pedagang berduyun-duyun menjajakan sapi dagangannya.

“Kan tiga bulanan pasar hewan ditutup gara-gara virus corona, sampai akhirnya berimbas ke harga sapi. Mau tidak mau kalau sudah banyak saingan harus mau jual rugi, daripada tidak laku sama sekali,” keluh Rozaqi.

Keluhan serupa disampaikan Muhammad Yondri, pedagang sapi asal Kecamatan Kotaanyar. Ia menyebut, harga sapi yang anjlok membuatnya tidak berani mengambil sapi dari luar daerah dengan jumlah banyak.

“Banyak pertimbangan kalau mau kulak sapi dari luar. Bisa-bisa gak balik modal, bisa rugi. Kalau harganya kembali normal, kemungkinan transaksi sapi dari luar juga normal,” tuturnya. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Inflasi Jember Meroket, Faktor Tarif Listrik dan Kenaikan Bahan Pokok?

9 April 2025 - 18:07 WIB

Dukung Swasembada Pangan, Bupati Probolinggo Gus Haris Pimpin Panen Raya Padi

7 April 2025 - 18:55 WIB

Pengunjung Pantai Mbah Drajid Membeludak, Omset UMKM Meningkat

7 April 2025 - 18:23 WIB

Lahan Pertanian Padi Meningkat, Kota Probolinggo Hasilkan 8,9 Ton Per Hektar

7 April 2025 - 18:04 WIB

Kebutuhan Melonjak Menjelang Lebaran, Stok LPG di Jember Dipastikan Aman

30 Maret 2025 - 05:45 WIB

Jelang Lebaran Stok BBM dan LPG di Lumajang Dipertanyakan

26 Maret 2025 - 11:20 WIB

Berdayakan Pedagang Sayur Lokal, Pemkab Jember Luncurkan ‘Mlijo Cinta’

24 Maret 2025 - 21:37 WIB

Menjelang Idul Fitri, Harga Bahan Pokok di Lumajang Naik

23 Maret 2025 - 16:25 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

18 Maret 2025 - 15:50 WIB

Trending di Ekonomi