Menu

Mode Gelap
PMII, HMI hingga GMNI Kompak Deklarasi Anti Politik Uang Kampanye Akbar Pamungkas, Handal Bersinar Bertekad Lanjutkan Visi misi Berkelanjutan Debat Publik Terakhir Acuan Masyarakat Pilih Pemimpin Sebanyak 200 KK dan 1.000 Jiwa di Rowokangkung, Lumajang Dilanda Banjir Pembebasan Sanksi Administrasi di Lumajang Berakhir 31 Desember 2024 Adanya Jalan Tambang di Lumajang Diharapkan Bisa Tingkatkan PAD

Kesehatan · 14 Jul 2020 13:12 WIB

100 Peserta UTBK Jalani Rapid Test Gratis


					100 Peserta UTBK Jalani Rapid Test Gratis Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sebanyak 100 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK ) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) memanfaatkan rapid test gratis yang digelar Pemkot di Rumah Dinas Walikota Probolinggo, Selasa (14/7/2020). Surat keterangan sehat memang menjadi salah satu persyaratan yang harus dipenuhi calon mahasiswa untuk mengikuti UTBK di universitas.

Rapid test ini sudah digelar untuk yang keempat kalinya dan merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah secara gratis dengan ketentuan peserta merupakan calon mahasiswa asal Kota Probolinggo. Caranya dengan melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan form pendaftaran universitas.

Tim tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo terlihat menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, seperti sarung tangan, masker, face shield hingga baju hazmat.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolinggo, Hariyanto mengatakan, kegiatan rapid test berjalan dengan lancar sejak pertama buka hingga saat ini.

“Surat keterangan sehat yang dikeluarkan pemerintah melalui rapid test ini hanya berlaku selama tujuh hari. Selebihnya peserta harus melakukan rapid test kembali jika masa tanggal sudah habis,” terang Hariyanto.

Saat memantau pelaksanaan rapid test, Walikota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pemkot terus berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat dalam situasi dan kondisi apapun.

Menurutnya rapid test akan terus dilaksanakan jika masyarakat masih memerlukan sebagai tindak lanjut kebutuhan berikutnya.

“Pemerintah harus terus memerhatikan apa yang menjadi harapan masyarakat, khususnya mahasiswa. Karena mereka (mahasiswa) ingin belajar dan ini menjadi syarat utama,” terangnya.

Walikota sempat bertanya kepada peserta yang telah menjalani rapid test. “Gimana hasilnya? Tidak reaktif kan. Lebih baik ketahuan sejak dini, daripada terpapar,” katanya.

Salah satu peserta, Kiki (17) mengatakan, sangat senang bisa mengikuti rapid test ini, apalagi gratis. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ditemukan Kasus PTM pada Anak, Dinkes Minta Terapkan Hidup Sehat

16 November 2024 - 20:41 WIB

Oktober 2024, Angka Stunting di Kota Probolinggo 11,32 Persen

14 November 2024 - 05:01 WIB

Waspada! Januari-Oktober, 670 Warga Lumajang Terjangkit DBD

28 Oktober 2024 - 16:43 WIB

Awas, 149 Orang di Lumajang Alami Gagal Ginjal Kronis

9 Oktober 2024 - 14:53 WIB

PT. KAI Daop 9 Buka Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat, Tersebar di 3 Kota

8 Oktober 2024 - 16:25 WIB

Penderita TBC di Lumajang Capai 1.410 Orang, 72 Meninggal Dunia

27 Agustus 2024 - 14:43 WIB

Antisipasi Penyebaran Flu Burung, Pemkab Lumajang Gratiskan Vaksinasi Unggas

22 Agustus 2024 - 09:59 WIB

Marak Kasus Bibir Sumbing, Mayoritas Penderita dari Kawasan Pesisir

17 Agustus 2024 - 19:05 WIB

Angka Kematian Ibu Hamil di Lumajang Menurun, Segini Jumlahnya

21 Juli 2024 - 17:02 WIB

Trending di Kesehatan