WONOASIH-PANTURA7.com, Warga Kota Probolinggo yang terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Namun, ditengah masifnya penyebaran virus asal Tiongkok itu, ada satu kelurahan yang sampai saat ini masih ‘steril’ dari Covid-19.
Kelurahan yang masih berwarna abu-abu, pertanda bebas Covid-19 adalah Kelurahan Kedunggaleng di Kecamatan Wonoasih. Kelurahan ini didiami oleh sekitar 2.746 jiwa.
Padahal 28 kelurahan lain di 5 kecamatan se-Kota Probolinggo, sudah berwarna merah (ada pasien positif Covid-19), oranye (terdapat kasus suspek) dan hijau (ada warga yang kontak erat dengan pasien Covid-19).
“Karena warga Kelurahan Kedunggaleng sangat disiplin, dan mematuhi anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan,” kata Lurah Kedunggaleng, Achmad Faiz, Kamis (16/7/2020) via sambungan seluler.
Pihak kelurahan, kata Faiz, selalu memberikan sosialisasi agar masyarakat secara kontinyu mematuhi protokol kesehatan. Seperti rajin cuci tangan, memakai masker dan jaga jarak saat berinteraksi dengan orang lain.
“Kami juga sudah membagikan sedikitnya 3.600 masker kepada setiap warga dari RW 1 sampai RW 5, kita kan punya 5 RW. Masker kita usaha sendiri, ada warga sini yang buat,” tuturnya.
Kelurahan Kedunggaleng, menurur Faiz, juga mempunyai dana kelurahan yang dialokasikan khusus untuk pencegahan dan percepatan Covid-19. “Anggarannya sekitar Rp 300 jutaan,” ia menjelaskan.
Anggaran itulah, imbuh Faiz, yang kemudian diolah untuk pengadaan masker, pemyemprotan desinfektan hingga pengadaan wastafel di rumah-rumah penduduk. “Termasuk untuk biaya sosialisasi protokol kesehatan,” pungkasnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Probolinggo, Abraar HS Kuddah menyebut, Kelurahan Kedunggaleng bebas Covid-19 karena warganya disiplin menjaga kesehatan dan mematuhi ajuran pemerintah soal protokol kesehatan.
“Tentu kami terus melakukan tracing (pelacakan), namun memang belum ada yang terkonfirmasi positif (Covid-19),” terang Abraar, Rabu kemarin.
Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19, saat ini kasus Covid-19 di Kota Probolinggo berjumlah 148 orang, dengan 5 kasus berakhir kematian. Pasien baru berasal dari klaster pabrik kayu yang berlokasi di Kecamatan Mayangan. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi