Menu

Mode Gelap
Rotasi Jabatan di Polres Pasuruan, dari Wakapolres hingga Kapolsek Winongan Berganti SDN Kandangsapi II Disiapkan Jadi Lokasi Sekolah Rakyat di Kota Pasuruan Berburu Barokah, Ribuan Jemaah Hadiri Haul Kiai Hasan Genggong ke-72 Lima Pejabat Fungsional Dilantik, Diminta Tetap Jaga Sikap Bupati Lumajang Pantau 11 Titik Jalan untuk Tingkatkan Perputaran Ekonomi Daerah Peras Kades, 2 Oknum Anggota LSM di Probolinggo Terjaring OTT Polisi

Regional · 19 Jul 2020 12:26 WIB

Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan


					Catat! 8 Kecamatan di Probolinggo ini Rawan Kekeringan Perbesar

BESUK-PANTURA7.com, Memasuki musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, mulai memetakan kawasan rawan bencana kekeringan. Hasilnya, sedikitnya 8 kecamatan dinilai rawan mengalami kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Probolinggo Sugeng Suprisayoga menjelaskan, selain pantauan terbaru, data kawasan rawan bencana juga mengacu pada tahun sebelumnya. Dimana ada 8 kecamatan yang sempat mengalami kekeringan akut.

“Delapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Tegalsiwalan, Tongas, Bantaran, Wonomerto, Banyuanyar, Kuripan, Lumbang, dan Besuk,” kata Sugeng via jaringan seluler, Minggu (19/7/2020).

Meski demikian, lanjut Sugeng, hingga saat ini tak satupun dari 8 kecamatan tersebut yang mengajukan bantuan air bersih. Sugeng meyakini karena persediaan air bersih di daerah tersebut dan kecamatan lain pada umumnya, masih aman.

“Sekarang kemaraunya kan masih kemarau basah, jadinya persediaan air masih cukup aman. Terbukti sejauh ini belum ada pengajuan droping air bersih,” ungkap dia.

Namun tidak adanya pengajuan droping air, tak membuat BPBD terbuai. Menurut Sugeng, pihaknya sudah mulai melakukan persiapan, apalagi petugas BPBD diluar Kabupaten Probolinggo sudah mulai aktif mendistribusikan air.

“Atasan juga sudah memerintahkan kami untuk bersiap, karena teman-teman dari BPBD Bondowoso dan Pasuruan sudah mulai aktif melakukan droping air bersih, sehingga kami juga mulai antisipasi ini,” ujarnya.

Sementara mekanisme untuk pengajuan bantuan air, sambung Sugeng, masih sama dengan tahun sebelumnya. Dimana permintaan bantuan air diajukan oleh pemerintah desa kepada BPBD secara langsung.

“Takutnya yang mengajukan distribusi air bersih dari daerah yang kekeringan itu mendadak. Sehingga harus ada pengajuan ke kami dulu, baik itu menggunakan surat ataupun via telpon, agar kami bisa membuat jadwal pengiriman,” papar Sugeng. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hadapi Puncak Arus Balik, ini Antisipasi KAI Daop 9 Jember

5 April 2025 - 20:16 WIB

Penumpang Terminal Bayuangga Tembus 70.467 Orang, Turun 10 Persen dari Tahun Lalu

5 April 2025 - 17:10 WIB

KAI Jember Siagakan Layanan Kesehatan untuk Penumpang Saat Arus Balik Lebaran

3 April 2025 - 12:38 WIB

Libur Panjang, Berikut Tips Memilih Liburan saat Lebaran

1 April 2025 - 17:30 WIB

Masih jadi Favorit, 95.585 Pemudik Gunakan KA Saat Lebaran 2025

30 Maret 2025 - 19:57 WIB

Libur Panjang Lebaran, Mobil Dinas Pemkab Probolinggo Dikandangkan

30 Maret 2025 - 15:16 WIB

Penyelenggaraan Haji Bakal Dikelola BP Haji, Anggota Komisi VIII DPR RI Dini Rahmania Beri Pesan Khusus

29 Maret 2025 - 19:55 WIB

Puncak Arus Mudik Lebaran 2025 di Jember, Sehari Tembus 10.482 Penumpang KA

28 Maret 2025 - 20:33 WIB

Mudik Gratis di Pasuruan, Ratusan Warga Berangkat Pulang Kampung Hari Ini

28 Maret 2025 - 15:52 WIB

Trending di Regional