KANIGARAN-PANTURA7.com, Menjelang Hari Raya Idul Adha, 31 Juli 2020 mendatang, pedagang hewan kurban mulai menjamur di Kota Probolinggo. Hal itu terlihat di sudut-sudut kota, di pinggir jalan ada sejumlah penjual hewan kurban seperti kambing.
Seperti di seputaran Gladak Serang (Gladser), Jalan Tjokroaminoto dan beberapa ruas jalan yang banyak dilalui orang. Salah satunya, H.Mulyadi (52) warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran. Sejak tiga hari lalu ia menggelar sejumlah kambing di seputaran Glaser.
“Saya tiap tahun jual kambing hanya waktu hari korban saja. Selain mencari kesibukan ya itung-itung ibadah-lah,” jelasnya di lokasi berjualan, Selasa (21/7/2020).
Mengaku bukan sebagai blantik hewan, Mulyadi mengaku, kambing yang dijual diambil dari wilayah Probolinggo. Harga jualnya bervariasi, antara Rp2,5-Rp3,.5 juta tergantung ukuran dan usia kambing.
Sisi lain meski para penjual hewan bemunculan, tetapi minat warga membeli hewan qurban masih kecil. “Hingga hari ini masih sepi pembeli, mungkin seminggu lagi ramainya,” tambahnya.
Mulyadi juga mengaku,dari setiap ekor kambing ia memperoleh keuntungan Rp50-Rp100 ribu. Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang kambing lainnya. Mereka mencoba mengais rezeki dari berdagang kambing.
“Untungnya tidak seberapa, yang penting bisa memenuhi kebutuhan keluarga,” jelas penjual kambing di Jalan Tjokroaminoto.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan,Sudiman mengatakan, akan membuat SK yang menjadi panduan penjualan dan pemotongan hewan kurban di masa pandemiCovid-19.
“Kami juga akan melakukan survei serta pembinaan kepada para penjual hewan kurban. Tujuannya, untuk meminimalisir adanya daging ataupun jeroan yang terkontaminasi penyakit,”ujarnya.(*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Rizal Wahyudi