BESUK-PANTURA7.com, Hari Raya Idul Adha 1441 H tinggal menghitung hari. Meski demikian, penjualan hewan kurban masih lesu. Pedagang menuding, kondisi ini terjadi merupakan imbas dari pandemi Covid-19.
Muhammad Rozaqi, salah seorang pedagang hewan kurban mengatakan, dampak pandemi sangat merugikan pedagang. Baru kali ini, ujar dia, hewan kurban jualannya tak laku-laku meski momentum Idul Adha sudah didepan mata.
“Tidak habis pikir saja, biasanya 2 pekan sebelum hari raya idul adha sudah banyak masyarakat mencari hewan kurban, tapi sekarang drastis. Ditambah lagi munculnya pedagang dadakan, kian rugi,” kata Rozaqi, Rabu (22/7/2020).
Padahal, menurut Rozaqi, harga hewan kurban baik itu sapi, domba ataupun kambing terbilang turun. Akan tetapi jumlah peminat juga ikut-ikutan merosot.
Hal ini, keluhnya, membuat Rozaqi semakin bingung untuk mengembalikan modal usaha yang sudah dikeluarkan. Sejauh inu, baru 3 ekor sapi dagangannya laku terjual.
“Itupun saya sudah jual rugi, saya kira bakal datang pembeli lainnya tapi sampai saat ini malah tidak ada. Padahal sepekan lagi sudah hari raya kurban,” curhat pria asal Desa Alaskandang, Kecamatan Besuk ini.
Ia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo lebih memperhatikan nasib para pedagang hewan. Salah satunya, dengan menertibkan para pedagang liar yang berjualan hewan kurban di pinggir jalan.
“Protokol kesehatan padahal sudah kami terapkan saat berjualan di pasar, karena menjadi syarat dari pemerintah agar pasar hewan dibuka kembali. Tetapi apakah sudah diberlakukan juga kepada pedagang hewan dadakan,” kecamnya. (*)
Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT