Menu ✖

Mode Gelap

Gaya Hidup · 3 Agu 2020 11:39 WIB

Pedagang Bendera dari Luar Kota Bermunculan


					Pedagang Bendera dari Luar Kota Bermunculan Perbesar

KANIGARAN-PANTURA7.com, Memasuki awal Agutus 2020, mulai bermunculan para penjual bendera musiman di sejumlah pinggir jalan di Kota Probolinggo. Namun sebagian pedagang mengeluhkan, dagangannya sepi pembeli menjelang 17 Agustus 2020 ini.

Roni (45), salah satu penjual bendera musiman di Jalan HOS Tjokroaminoto, Kota Probolinggo mengatakan, sebenarnya ia menargetkan omzet penjualannya meningkat hingga dua kali lipat. Namun ternyata, hingga awal Agustus ini harapannya meleset.

“Meskipun sepi tidak apa-apa, itung-itung juga menambah pengalaman,” ungkap Soni, Senin (3/8/2020).

Roni menambahkan, kondisi cuaca panas disertai angin kencang selama beberapa hari terakhir ikut berpengaruh pada jualannya. Karena banyak bendera dagangan yang akhirnya sobek akibat tiupan angin kencang.

“Rencananya penjualan tahun ini sampai dengan tanggal 16 Agustus mendatang. Nanti akan balik kampung bersama-sama rombongan dari Solo,” ujarnya.

Mayoritas penjual bendera musiman di Kota Probolinggo berasal dari luar daerah seperti dari Blitar dan Nganjuk. Hal itu lantaran usaha pembuatan bendera di sana sangat melimpah, sehingga para pedagang berusaha mencari peruntungan dengan melemparnya ke luar daerah.

Puluhan penjual bendera yang terbagi dari beberapa rombongan terlihat menjamur di titik-titik strategis jalanan Kota Probolinggo. Mereka memajang bendera dagangan dengan mengaitkan ke pohon ataupun di trotoar pengguna jalan.

Harga yang diberikan pun bersaing antara yang satu dengan yang lain guna merebut hati pembeli. Bendera berukuran kecil dihargai Rp10 ribu, ukuran sedang Rp25 ribu, dan bendera ukuran besar Rp75 ribu.

Sedangkan umbul-umbul mirip bendera (merah putih) model gergaji kecil dijual Rp25 ribu dan besar seharga Rp67 ribu. Selain itu, umbul-umbul untuk background dijual mulai kisaran Rp200 ribu sampai dengan Rp 300 ribu, tergantung ukuran. Dan ada juga umbul-umbul merah putih model lispang dibanderol harga Rp87 ribu.

Hadi salah satu pembeli mengatakan, banyak ragam yang dijual pedagang. “Kami melihat di mana-mana,bukan hanya di Jalan Tjokroaminoto, tapi juga banyak di jalan protokol seprti Jalan Panglima Sudirman, Sukarno Hatta dan lainnya,” katanya. (*)


Editor : Ikhsan Mahmudi

Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Momentum Lebaran, Perhiasan Emas Imitasi di Kota Probolinggo Diburu Warga

3 April 2025 - 18:17 WIB

Bisnis Menggiurkan! Budidaya Ikan Kerapu Keramba Menjamur di Pulau Gili Ketapang

15 Februari 2025 - 20:17 WIB

Bukan Pencitraan, Sebelum Nakhodai DPRD Lumajang, Hobinya Makan Bersama

30 Januari 2025 - 19:10 WIB

Kreatif! Warga Kanigaran Kota Probolinggo Sulap Anggur jadi Aneka Minuman Nikmat

14 Desember 2024 - 19:49 WIB

Xuping, Perhiasan Emas Imitasi yang Kini Digandrungi Warga Kota Probolinggo

26 Oktober 2024 - 12:37 WIB

Pangkas Rambut Tradisional di Kota Probolinggo Masih Bertahan Ditengah Gempuran Barbershop

8 Oktober 2024 - 18:25 WIB

Kreatif! Warga Ketapang Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas jadi Hiasan Bunga Estetik

28 September 2024 - 15:55 WIB

Menabung Lima Tahun, Pasutri Ini Beli Motor dengan Uang Koin

21 Agustus 2024 - 19:58 WIB

Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers hingga Ndaru Ndarboy Hangatkan Penonton dalam Balutan Bediding Bromo

20 Juli 2024 - 15:27 WIB

Trending di Gaya Hidup